Bertekad Lahirkan Buya Hamka Baru
Salah satu atraksi bela diri Tapak Suci Santri PMT Prof. Dr. Hamka, Padangpariaman, Sumatera Barat. |
PADANGPANJANG, Teraslampung.com – Pondok Pesantren Modern Terpadu (PMT) Prof. Dr. Hamka, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, mengirim 40 santri dan 4 guru pendamping dalam kegiatan pertukaran pelajar ke Negeri Kelantan Malaysia. Kegiatan itu akan berlangsung dari tanggal 1-17 Juli 2014 mendatang.
Demikian disampaikan Pimpinan PMT Prof. Dr. Hamka, Al-Ustaz Najimuddin ketika melaporkan perkembangan pesantren yang dipimpinnya, Ahad (25/5), dalam acara Panggung Gembira dan Syukuran Santri Kelas IX serta Perpisahan Santri Kelas XII PMT Prof. Dr. Hamka, di kampus pesantren itu, Ahad (25/5).
Ustaz Najimudin secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Mohd. Ramzi Ibrahim, Duta Wisata Bukittinggi di Malaysia yang telah memprakarsai pertukaran pelajar itu, dan menghubungkan PMT Prof. Dr. Hamka dengan pihak Kerajaan Kelantan.
“Selama di Kelantan, santri kami akan menimba ilmu di sekolah tahfiz Alquran di Negeri Kelantan,” ungkapnya yang mengatakan tahun ini 24 santri tingkat SMA di pesantren yang dipimpinnya lulus seratus persen.
Berkaitan dengan pertukaran pelajar, tambah Ustaz Najimuddin, telah dilakukan pesantren itu sejak tahun 2006, dan beberapa santrinya studi di sekolah-sekolah di Amerika Serikat dan telah bekerja di berbagai instansi penting, baik di dalam maupun luar negeri.
“Insya Allah, dalam pertukaran pelajar ini PMT Prof. Dr. Hamka membawa nama Sumatera Barat dan nama Indonesia. Kami harapkan akan lahir Buya Hamka-Buya Hamka baru di kemudian hari dari pesantren ini,” ujarnya.
Gubernur Sumatera Barat diwakili Kepala Biro Bina Sosial, Syahrial B, pada kesempatan itu memberikan apresiasi kepada PMT Prof. Dr. Hamka atas segala prestasi yang diraih. Untuk tingkat Sumatera Barat, tahun lalu PMT Prof. Dr. Hamka berada di urutan ke-5 perolehan nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi di Sumatera Barat, sementara di Kabupaten Padangpariaman berada di urutan pertama.
“Terus tingkatkan prestasi ini dan Pemrov Sumbar sangat mendukung dan akan berusaha membantu semaksimal mungkin,” ujarnya.
Ketua Yayasan Wawasan Islam Indonesia (yang menaungi PMT Prof. Dr. Hamka), Jasrial, M.Pd., mengatakan, PMT Prof. Dr. Hamka pernah mengalami masa-masa kejayaan terutama di tahun 1996 hingga tahun 2006. Jumlah santri pernah mencapai 700-an. Namun sejumlah peristiwa gempa bumi yang melanda Sumatera Barat di tahun-tahun itu dan tahun-tahun setelah itu, menyebabkan jumlah santri mengalami penurunan drastis.
“Tentu kondisi itu tidak kita biarkan berlarut-larut. Mulai tahun ini, PMT Prof. Dr. Hamka akan membenahi manajemen terutama berbasis teknologi informasi,” ujar Jasrial.
Sementara itu, Pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia, Muhammad Subhan, yang turut hadir di acara itu menyampaikan bahwa keterampilan menulis harus ditumbuhkan di kalangan santri dan guru. Sebab, katanya, selain seorang ulama Buya Hamka adalah sastrawan, wartawan, dan penulis yang melahirkan banyak karya.
“Dengan aktif dan produktif menulis kreatif, insya Allah harapan lahirnya Buya Hamka-Buya Hamka yang baru itu akan lekas terwujud,” ujarnya.
Duta Wisata Bukittinggi di Malaysia, Mohd. Ramzi Ibrahim menambahkan, selain pertukaran pelajar ke Negeri Kelantan Malaysia, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan membawa kunjungan wisata sejumlah lembaga di Sumatera Barat untuk berkunjung ke Brunei Darussalam dalam rangka mempromosikan potensi pariwisata Ranah Minang. (rel)
0 komentar:
Posting Komentar