Inilah Jejak PT TBL

Memanen sawit (ilustrasi foto ©Hendra Sagio)
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com - Penasaran dengan 'kehebatan;  aktivitas PT Tunas Baru Lampung Tbk, teraslampung.com menelusuri jejak PT TBL di dunia perkebunan. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa PT TBL adalah pemain lama. PT TBL tak lain adalah anak perusahaan grup PT Sungai Budi.
Data yang didapat teraslampung.com menunjukkan PT TBL
 didirikan tanggal 22 Desember 1973. Perusahaan berdomisili di Jakarta, kantor pusat Perusahaan terletak di Wisma Budi, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6, Jakarta. PT TBL memiliki pabrik dan beraktivitas di sejumlah daerah di Indonesia. 

Antara lain di Lampung, Surabaya, Tangerang, Palembang dan Kuala Enok, dengan perkebunan yang terletak di Terbanggi Besar – Lampung Tengah dan Banyuasin – Sumatera Selatan, sedangkan perkebunan anak perusahaan terletak di Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Kalimantan Barat dengan jumlah lahan perkebunan kurang lebih seluas 99,60 ribu hektare. Adapun jumlah luas lahan yang ditanami kurang lebih seluas 57,32 ribu hektare.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang pertanian, industri, perdagangan, pembangunan, jasa dan pengangkutan. Perusahaan dan anak perusahaan (Grup) tergabung dalam kelompok usaha PT Sungai Budi. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi minyak goreng sawit, minyak goreng kelapa, minyak kelapa, minyak sawit (Crude Palm Oil atau CPO) dan sabun, serta bidang perkebunan kelapa sawit, nanas, jeruk, kelapa hibrida dan tebu.
Pada tanggal 31 Desember 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atas 140.385.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp2.200 per saham.

Pada tahun 2006, Perusahaaan melaksanakan  kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli saham baru (Rasio PUT I : setiap pemegang 3 saham lama berhak atas 6 HMETD untuk membeli 6 saham baru, dimana pada setiap 6 Saham baru melekat 1 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma) dengan nilai nominal sebesar Rp 125 per saham yang akan ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp 125 per saham. Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan sebagai insentif bagi para pemegang saham tersebut sebanyak-banyaknya 538.462.400 waran yang mempunyai jangka waktu 5 tahun. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai Rp 125 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 15 Januari 2007 sampai dengan 13 Juli 2011.

Pada 22 September 2012 lalu, Tabloid Kontan menulis berita tentang batalnya rencana PT Tunas Baru Lampung Tbk menambah lahan kebun sawit gagal di tengah jalan. Emiten berkode saham TBLA ini memastikan tak mengakuisisi lahan sawit baru di 2012.
Menurut Kontan, PT Tunas Baru sebelumnya berniat mengakuisisi 10.000 ha lahan sawit baru pada 2012. Perseroan ingin menambah cadangan lahan atau landbank menjadi seluas 50.000 ha.

Tunas Baru selama ini mengincar lahan di Palembang dan sekitarnya. Alasannya, Tunas Baru ingin mengakuisisi lahan yang dekat dengan perkebunan miliknya. Alhasil, perseroan bisa lebih mengintegrasikan lahan baru dengan perkebunan lama.

Kendati demikian, kata Kontan, Tunas Baru tak menutup kemungkinan mengakuisisi lahan di luar Palembang. Syaratnya, kualifikasi dan harga lahan menarik. Keputusan membatalkan rencana akuisisi lahan membuat Tunas Baru kini fokus menyelesaikan penanaman lahan baru sawit. Hingga akhir tahun nanti, Tunas Baru ingin menanam baru sawit di lahan seluas 5.000 ha.

Proyek ini diperkirakan menelan investasi Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per ha. Artinya, total investasi penanaman baru kelapa sawit di tahun ini berkisar Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar.
Rencana penanaman baru akan mengubah profil area perkebunan sawit Tunas Baru. Per Desember 2011, luas lahan tertanam Tunas Baru sebanyak 55.853 ha. Artinya, luas area tertanam TBLA akan bertambah menjadi 59.853 hingga 60.853 ha di akhir 2012.

Tunas Baru harus terus menanam seiring bertambahnya tanaman sawit yang menghasilkan. Di Tahun ini, tanaman menghasilkan TBLA akan bertambah 3.000-4.000 ha dari posisi akhir 2011 yang tercatat 40.426 ha. Di 2012, TBLA mengincar laba bersih Rp 500 miliar, tumbuh 19% dari laba bersih 2011. 

Sejarah Pencatatan Saham
NO
JENIS PECATATAN
SAHAM
TANGGAL PENCATATAN
1
Saham Perdana @ Rp2.200,-
140.385.000
04-Feb-00
2
Pencatatan Saham Pendiri (Company Lsiting)
200.000.000
04-Feb-00
3
Total Obligasi Konversi (22-Agust-01 s/d 05-Feb-02)
172.778.000
4
Pemecahan Saham (Stoctk Split) 1 : 4
1.025.301.000
29-Okt-01
5
Dividen Saham (Stock Dividend) 20 : 1
76.923.200
20-Agust-03
6
Penawaran Terbatas (Right Issue I) 3 : 6 @ Rp125,-
2.508.818.846
26-Jul-06
7
Total Waran Seri I yang dikonversi
417.892.893
8
Penambahan Saham Tanpa HMETD
200.000.000
12-Jul-10
9
Penambahan Saham Tanpa HMETD
200.000.000
12-Des-11


0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 CONTOH TAMPILAN | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan