Tokoh Pringsewu Ajak Masyarakat Jadi Pemilih Cerdas

Dialog Pemilih Cerdas di Pringsewu, Senin malam (31/3).
Adi Nur Pracoyo/Teraslampung.com

Pringsewu—Dinas Kesbang Pol Kabupaten Pringsewu, melalui Forum Pembaharuan Kebangsaan, mengadakan Dialog Pemilih Cerdas, Pendopo Kabupaten Priingsewu, Senin malam(31/3)  pukul 19.30 hingga 23.00 WIB.

Dialog kebangsaan dengan tema “Pemilih Cerdas Tanggung Jawab Siapa ?” itu  diikuti para caleg, baik dari DPR RI, DPRD Propinsi maupun caleg DPRD Kabupaten Pringsewu.

Dialog yang dibuka Bupati Pringsewu, H. Sujadi dan dimoderatori Drs. Wanawir, M.M. itu menghadirkan narasumber tokoh masyarakat Pringsewu Dr. Sugiri Syarif (mantan Sekjen KPK), Prof. Muhajir Utomo (mantan Rektor Unila), Prof. Sunarto (akademikus Unila) Ketua KPU Pringsewu, Ketua Panwas Pringsewu.

Dr. Sugiri Syarif dalam pemaparannya menegaskan warga Pringsewu tidak memilih caleg yang pernah korupsi. “Kalau Anda belum terlibat dalam pemberantan korupsi, mulai saat ini mari kita perangi korupsi,” kata Sugiri.

Sementara Profesor Muhajir Utomo  mengemukakan pemilih cerdas antara lain ditunjukkan dengan kritis terhadap caleg yang akan dipilih. “Kenalilah rekam jejak calon yang akan dipilih, mempunyai visi misi yang jelas apa tidak?” ujarnya.

Sedangkan Dr. Sunarto mengingatkan salah pilih dampaknya lima tahun ke depan. Pemilih yang cerdas, kata Sunarto, harus benar-benar berani mengawal program calon dan menagih janji saat caleg sudah duduk di lembaga legislatif.

“Kita harus cerdas dalam menentukan pilihan dan tidak memberikan suara begitu saja,” kata Sunarto.

Sunarto juga mengajak warga Pringsewu untuk tidak memberikan hak suaranya alias menjadi golongan putih (golput). “Jangan golput. Gokput itu bisa berarti golongan hitam karena tidak memilih dan tidak bertanggung jawab sebagai warga negara,” ujarnya. (AN Andoyo)

FH Unila Kembangkan Kerjasama Internasional



Bandarlampung--Fakultas Hukum Universitas Lampung  mulai serius membangun berbagai kerjasama internasional.Hal ini dilakukan dalam mendukung visi Unila menjadi universitas berkelas dunia (World Class University).

“Pada April 2014 kami akan mengirim tim Unit Kerjasama Internasional FH Unila untuk melakukan kunjungan akademik dan membangun kerjasama dengan beberapa universitas di Eropa. Antara lain di Prancis, Belanda, dan Belgia. Kami berharap berbagai kerjasama,baik dalam hal riset,publikasi,pengajaran dan lain-lain ini akan semakin meningkatkan kualitas Fakultas Hukum Unila,” kata Dekan FH Unila,Dr.Heryandi, Minggu (31/3).

Ketua Unit Kerjasama Internasional FH Unila,Dr.HS Tisnanta, mengatakan sampai dengan saat ini yang sudah pasti bekerjasama adalah Fakultas Hukum dan Politik Universitas Paul Cezane di Marseile Peranci.

“Di sana kami diundang untuk memberikan presentasi dalam seminar yang mereka selenggarakan. Sementara tawaran dan peluang kerjasama dari beberapa universitas di Belgia dan Belanda masih dalam tahap pendiskusian. Kunjungan kami kesana untuk melihat sejauhmana kerjasama dapat dilakukan,” kata Tisnanta.

Selain safari ke beberapa universitas di Prancis, menurut Tisnanta, pihaknya juga menjadwalkan untuk melakukan kunjungan akademik dan pertemuan di Van Volenhoven Institute,Universitas Leiden,Rabroud University Nijmeigen Belanda , dan beberapa universitas lainnya di Prancis dan Belgia . (Lin/RL)

“Kami berharap semua rencana akan berjalan dengan lancar,sejauh ini semua persiapan sudah selesai,kata Tisnanta. Kunjungan selama 20 hari ini akan melibatkan satu dosen,yakni Dr.Rudi dan satu peneliti,Oki Hajiansyah Wahab dari Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Hak Asasi Manusi (PKKPHAM),”tambahnya.

Menurut Tisnanta, selain perjalanan ke Eropa, Tim Kerjasama Internasional FH Unila pada Akhir Mei mendatang juga  akan ke Malaysia untuk menghadiri International Conference di Malaysia.

“Disana juga kami akan bergabung dan bekerjasama dengan universitas-universitas lain yang telah tergabung dalam Asian Law Institute (ASLI),” ujarnya. (isb/Rl)

Diduga ada Suap, Penanganan Kasus Korupsi Proyek Fiktif Disnakertrans Mandek

Zaenudin Lukman/teraslampung.com

Bandarlampung—Instruksi Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung, untuk mempercepat penanganan perkara dugaan korupsi proyek fiktif tahun anggaran 2013 di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)  Provinsi Lampung diabaikan jajaranya. Sampai kini perkara tersebut belum juga adanya perkembangan apa pun. Mandeknya perkara ini, diduga kuat ada pengaruhnya dengan penerimaan suap yang diduga diterima oleh dua oknum jaksa Kejaksaan.

"Kami masih melakukan pengumpulan data dan pengumpulan keterangan. Sampai dengan sekarang, kami belum melakukan langkah-langkah terkait perkara atas dugaan suap tersebut. Mungkin minggu depan. Jelasnya ini masih dalam pengumpulan data (puldata) dan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket), belum naik dalam penyelidikan." Kata Asintel Kejati Lampung, Sarjono Turin melalui ponselnya, Senin (31/3).

Beberapa hari lalu Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung, Momock Bambang Samiarso, menginstruksikan kepada jajaranya agar perkara tersebut agar secepatnya untuk diproses. Hal itu dilakukan untuk mengungkap apakah benar atau tidaknya tindakan suap yang diduga diterima oleh dua orang korps Adhiyaksa yakni Kasi Sospol (Dody Saputra) dan Kasi Prodsarin (Komalasari).

"Kemarin keduanya menghadap saya lagi, untuk meminta tanda tangan di surat sanggahan atau hak jawab mereka yang akan dikirimkan ke media. Tapi surat tersebut tetap saya tolak, makanya saya minta perkara ini secepatnya diungkap agar terang semuanya. Jika memang nantinya ada bukti atau tidak adanya bukti, kan nanti bisa cepat ketahuan."tuturnya Momock, Senin (31/3).

Dijelaskannya, kalau memang instruksi darinya selaku Kajati Lampung diabaikan oleh jajarannya, dirinya akan memanggil pejabat terkait. "Saya perlu tahu, kenapa perkara ini tidak secepatnya ditindaklanjuti. Apakah memang ada yang mau bermain, tapi menurut saya tidak mungkin. Kita lihat besok saja, nanti akan saya cek dan pantau langsung. Semua perkara yang kita tangani tidak ada yang dihentikan, kalau memang Asintel mengatakan belum adanya perkembangan, berarti tidak mengindahkan instruksi saya selaku pimpinan," kata dia.

Dugaan suap yang terjadi pada Disnakertrans Provinsi Lampung, sebelumnya sempat dibantah oleh orang yang bersangkutan.  Dody Saputra selaku Kasi Sospol Kejati Lampung, misalnya, mengaku tidak bisa berkomentar dengan alasan bahwa ini bukan wewenangnya.

"Kan ada Kasipenkum yang bisa menjelaskan soal itu, coba buktikan saja tuduhan itu emang berapa katanya, kalau nilainya Rp300 juta, banyak itu. Mantap," katanya.

Selain Dody,orang yang diduga menerima suap yakni Komalasari selaku Kasi Prodsarin Kejati Lampung, menurutnya, tuduhan tersebut tidak benar. "Tidak benar itu, saya tidak mengetahui terkait perkara Disnakertrans, ya sama sekali saya tidak tau apa-apa soal itu," kata dia.

Kepada wartawan, seorang sumber mengaku bahwa sudah ‘menyelesaikan’ perkara itu dengan memberikan sejumlah uang kepada Dody dan Komalasari.

"Nah, kan sudah diselesaikan, waktu itu dengan Dody dan Mala. Tapi berapa jumlah nominalnya saya tidak tahu persis berapa itu, karena waktu itu bukan saya yang menyerahkannya,"kata seorang sumber teraslampung.com yang tidak mau disebutkan namanya itu.




Baca juga: Kasus Korupsi Depmakertrans Terancam Mandek

LSM dan Takmir Masjid Gelar Pengajian untuk Kurangi Golput

Adi Nur Pracoyo/Teraslampung.com

Pringsewu—Takmir Masjid Al Fajar Pringsewu Selatan Kab. Pringsewu  bekerjasama dengan LSM Sabang, menggelar pengajian akbar bertema “Meningkatkan Ahlakul Kharimah dan Toleransi Antar Umat Beragama, Hindarkan Golput Guna Mensuseskan Pemilu 2014”, di halaman Masjid Alfajar Pringsewu, Minggu (30/3).

Kasiban, Lurah Pringsewu Selatan yang juga sebagai Takmir Masjid Al Fajar, dalam sambutannya mengatakan bahwa 2014 adalah tahun politik yang harus disambut dengan optimisme.

“Kita harus optimistis bahwa pemilihan legislatif dan pemilihan Gubernur Lampung 9 April mendatang berjalan lancar. Oleh karena itu, marilah kita sama sama menjaga wilayah kita agar kondusif,”kata dia.

Kasiban mengatakan, masyarakat boleh berbeda partai.Pilihan pun boleh berbeda. “Tetapi kita tetap satu dan harus bersatu demi suksesnya Pemilu 2014. Jangan ada masyarakat yang golput. Jadilah pemilih yang cerdas. Pilihlah dan cobloslah sesuai dengan hati nurani, jangan sampai terjadi gontok-gontokan dan pemilu berlangsung aman dan damai” ujarnya.

Sementara Ustad Fuad Noval Abdillah, dalam ceramahnya mengajak seluruh peserta pengajian untuk tidak menjadi golput dalam pemilu nanti. Sebab, kata Ustad Fuad, golput merupakan bentuk perbuatan yang tidak bertanggung jawab.

“Kita juga harus tetap menjaga toleransi umat beragama untuk tetap menjaga rasa aman dan damai,” kata Ustad. (AN Andoyo)

Polisi Tangkap Pengedar Sabu-Sabu di Kalangan Mahasiswa

Andanan diperiksa  di Polresta Bandarlampung. (teraslampung)
Zaenudin Lukman/Teraslampung.com

Bandarlampung—Satuan narkoba Polresta Bandarlampung, menangkap tersangka pengedar sabu-sabu, Andanan (33), warga Jl. H. Komarudin Gang Citra, Kelurahan Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa, Minggu (30/3).

Menurut polisi, tersangka merupakan seorang pengedar sabu-sabu dikalangan mahasiswa. penangkapan tersangka disaat akan bertransaski narkoba pada Minggu (30/3) sekitar pukul 16.30 WIB, di belakang kampus Akademi Kebidanan (Akbid) Adila, Bandarlampung. Dari tangan tersangka Andanan, polisi menyita barang bukti tiga paket sabu dalam plastik klip.

"Tersangka Andanan diamankan atas informasi dari masyarakat, bahwa dibelakang Fakultas Akademi Kebidanan (Akbid) Adila, yang berda di Jalan Soekarno-Hatta Gg. Masjid, Kecamatan Rajabasa bahwa ada seseorang yang akan bertransaksi narkoba di kalangan mahasiswa," ujar Kasat Narkoba Polresta Bandarlampung, Komisaris Polisi Sunaryoto, Senin (31/3).

Mantan Kapolsek Bukit Kemuning ini juga mengatakan, dari informasi tersebut dilakukan penyelidikan. Saat tiba di lokasi, polisi melihat seorang laki-laki yang gerak-geriknya mencurigakan. Petugas langsung melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Andanan dan dilakukan penggeledahan.
“Saat itu polisi menemukan tiga plastik klip berisikan sabu-sabu yang disimpan tersangka di dalam dompetnya, petugas pun melanjutkan pemeriksaan dirumah tersangka. Dari rumah tersangka petugas tidak menemukan barang haram tersebut. Tetapi petugas menemukan timbangan digital,” kata Sunaryoto.

Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka Andanan, diketahui bahwa barang bukti sabu-sabu tersebut didapat tersangka dengan cara membeli dari seorang temannya bernama YAL (DPO) didaerah Tegineneng, Kabupaten Lampung Selatan seharga Rp1 juta.

Sebagian sabu-sabu yang tersangka dapatkan dari YAL diambil oleh temannya bernama Andika (DPO) seharga Rp 200 ribu. Tersangka Andanan juga telah menukar sabu-sabu  dengan dua unit timbangan digital, pertama dari Andi (DPO) pada Sabtu (15/3), kemudian yang kedua dengan Anton (DPO) pada Minggu (16/3).

"Tujuan tersangka Andanan menukar sabu-sabu dengan timbangan digital, karena harga timbangan digital lebih mahal dari harga sabu-sabu. Untuk melancarkan usaha mengedarkan barang haram itu, maka tersangka Andanan menukar sabu dengan timbangan. Terhadap perkara ini, masih dilakukan pengembangan untuk dapat mengungkap TKP lain. Sementara untuk para tersangka lain yakni YAL, Andi dan, Anton masuk dalam target pencarian orang (DPO) masih dalam pengejaran," kata dia.

Polisi akan menjerat tersangka Andanan dengan pasal 114 ayat 1 sub pasal 112 ayat 1 UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun penjara.

Delapan Stasiun TV Melanggar Aturan Iklan Kampanye


B. Satriaji/Teraslampung.Com




Jakarta—Gugus Tugas Pengawasan Kampanye Pemilu menyebut delapan stasiun televisi (TV) diduga telah melanggar durasi iklan kampanye pada periode pekan kedua masa kampanye Pemilu Legislatif (Pileg), 21, 22, dan 23 Maret 2014.

Demikian dikatakan Idy Muzayyad, wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)., di Jakarta (31/3/2014).

Idy menyebutkan ke delapan Stasiun TV dimaksud adalah RCTI, MNC TV, Global TV, TV One, ANTV, Metro TV, SCTV, dan Indosiar.

“Kedelapan stasiun televisi itu telah melebihi ketentuan 10 spot penayangan iklan kampanye per hari selama masa kampanye,” kata Idy Muzayyad.

Adapun rincinan dugaan pelanggarannya, yaitu pada 21 Maret ada 4 partai yang melebihi 10 spot iklan per hari. Partai Hanura ditemukan 14 spot iklan di RCTI, di MNCTV 12 spot, di Global TV 16 spot. Golkar di TV One sebanyak 13 spot dan di ANTV 15 spot. Partai NasDem sebanyak 15 spot di Metro TV. Demokrat di SCTV sebanyak 20 spot dan di Indosiar 16 spot.

Kemudian pada 22 Maret, Partai Hanura di RCTI 15 spot dan di Global TV 15 spot. Selanjutnya Partai Golkar sebanyak 18 spot di TVOne dan 21 spot di ANTV. Partai NasDem sebanyak 11 spot di Metro TV, dan Partai Demokrat 15 spot di SCTV dan di Indosiar sebanyak 19 spot.

Sedangkan pada 23 Maret, Partai Hanura sebanyak 15 spot di RCTI, di MNC TV 11 spot, dan di Global TV 12 spot. Partai Golkar 21 spot di TV One, Partai Demokrat 17 spot di SCTV dan di Indosiar sebanyak 19 spot.

“Kamis kemarin, kami dari Gugus Tugas sudah menyerahkan hasil pengawasan ini kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk ditindaklanjuti, karena dari aturannya dalam masa kampanye terbuka diperbolehkan maksimal 10 spot dan tiap spot 30 detik,” kata Idy Muzayyad.

Terhadap lembaga penyiaran yang menayangkan akan diteruskan untuk diberi teguran oleh KPI. “Nanti delapan lembaga penyiaran itu akan diberikan teguran terkait penayangan iklan yang melebihi ketentuan iklan kampanye di lembaga penyiaran,” ujarnya. (Editor: Isbedy Stiawan ZS)


Survei CSIS: Loyalitas Pemilih Hanura Paling Tinggi

B. Satriaji/Teraslampung.Com

Wiranto bersama HT
Jakarta—Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Philips Vermonte, mengatakan hasil penelitan CSIS menemukan bahwa loyalitas pemilih Partai Hanura paling tinggi dibandingkan dengan partai peserta pemilu lainnya.

"Di antara partai-partai peserta pemilu, Hanura relatif telah berhasil memantapkan para pemilihnya, dimana di antara mereka yang menyatakan akan memilih Hanura pada pemilu 9 April nanti, 62,5 persen menyatakan bahwa pilihan mereka itu sudah pasti," ujarnya dalam rilis survei CSIS "Di Tengah Efek Jokowi: Pemilih yang Masih Ragu dan Kontestasi yang Masih Belum Selesai," di Kantor CSIS, Jakarta Pusat, Senin (31/3).

Ditambahkan, di posisi kedua ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 58,5 persen pemilhnya menyatakan bahwa pilihan mereka sudah pasti. Kemudian di posisi berikutnya ada Partai Golkar dengan angka 57,9 persen dan Gerindra 52,9 persen disusul Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 52,4 sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berada diposisi keenam dengan perolehan persentase sebesar 46,1 persen.

Namun temuan lain menyatakan bahwa berdasarkan hasil wawancara dengan 1.200 responden, ditemukan 45,8 persen di antaranya mengatakan masih dapat mengubah pilihan mereka menjelang hari pemungutan suara 9 April.

Sementara itu 42,4 persen pemilih menyatakan yakin atau tidak akan mengubah pilihan mereka hingga hari pemungutan suara.

Survei dilakukan dengan metodologi wawancara tatap muka yang dilakukan di 33 provinsi selama 7 hingga 17 Maret 2014 dengan margin of error 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen

Sumber: Suara Pembaruan

Masa Kampanye, Semua Parpol Lakukan Pelanggaran


Siti Qodratun Aulia, Naquib Revolusi/Teraslampung.Com



Bandarlampung—Sepanjang masa kampanye berlangsung, hampir semua  parpol peserta pemilu di Provinsi Lampung melakukan pelanggaran administratif. Misalnya, dari melibatkan anak-anak pada saat kampanye, sejumlah parpol melanggar izin zona kampanye calon legislative (caleg).

Hal itu dinyatakan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ali Sidik, Senin (31/3/2014), saat dikonfirmasi pelanggaran selama kampanye Pileg 2014. Dia menuturkan, hingga memasuki pekan kedua massa kampanye, pihaknya telah menerima sejumlah laporan terkait pelanggaran kampanye parpol.

“Pelanggran ini berupa administrative, dan hampir terjadi di setiap kampanye yang dilakukan oleh masing-masing parpol peserta pemilu di Provinisi Lampung,” katanya.

Dia mencontohkan terkait pelanggaran ini, yaitu melibatkan anak di bawah umur dan pelanggaran izin zona kampanye yang dilakukan oleh para calon legislatif.

Meski demikian, ujar Ali Sidik, sejauh ini Bawaslu belum menemukan pelanggaran pidana pemilu sepanjang massa kampanye  sejak 23 April lalu.

Sedangkan untuk melakukan penindakan terhadap pelanggaran kampanye parpol peserta pemilu ini, kata dia, pihaknya masih akan mengkaji bersama Panwaslu kabupaten dan kota. Setelah itu direkomendasikan ke KPUD setempat.

“Jika memenuhi unsur pelanggaran maka sangsi administratif terberat bagi para paropl dan caleg dapat berupa sangsi penghentian izin  kegiatan kampanye,” jelasnya.

Sementara itu, dari Lampung Utara, Panwaslu setempat telah menemukan lima pelanggarasan pada masa kampanye sejak 23 April lalu.

“Sedikitnya ditemukan lima pelanggaran masa kempanye caleg, parpol, dan cagub selama masa kampanye,” kata Tedi, ketua Bidang Pengawasan Panwaslu Lampung Utara di Kotabumi, Senin (31/3).

Meski minim, diakuinya, Panwaslu Lampung Utara telah menangani lima kasus pelanggaran. Satu pelanggaran menjurus pidana,  dua pelanggaran administrasi, dan satu pelanggaran menyalahgunakan wewenang.

Tedi menambahkan, pelanggaran didominasi caleg dari partai tertentu. “Panwaslu saat ini masih mengumpulkan keterangan untuk memperkuat dugaan pelanggaran,” jelasnya.

Selain itu, menurut Tedi, pihaknya juga masih mendalami satu kasus kempanye hitam yang sudah menjurus pidana. “Panwaslu memperkirakan laporan pelanggaran akan bertambah menjelang pencoblosan.” (Editor: Isbedy Stiawan ZS)


Setahun Buron, Pelarian Yudi Berakhir

Zaenudin Lukman/Teraslampung.com

Bandarlampung—Setelah satu tahun buron (DPO) polisi, pelarian Yudi Hartono alias Celeng (28) warga kampung Karangjaya, Karang Maritim, Panjang, Bandarlampung akhirnya terhenti. Celeng berhasil terendus petugas kepolisian sektor Panjang, Bandarlampung dan ditangkap anggota buru sergap Polsek Panjang di Jalan Daya Sakti (DS), Panjang Utara, Bandar Lampung, Minggu (30/3) sikitar pukul 08.00 WIB.

Tersangka terkait kasus tindak pidana pencurian dengan pembertan yang dilakukannya di rumah Azilah (39) warga Gang Kobra, Serengsem, Panjang Bandar Lampung, (10/1/2013) tahun lalu.

Kapolsek Panjang AKP Nelson F. Manik mengatakan, pelaku atas nama Yudi Hartono alias Celeng  sejak lama menjadi DPO. "Pelaku ini merupakan DPO kita sejak lama dalam kasus curat, tersangka mencuri satu unit televisi 32 inchi, CPU Komputer, jam tangan, uang tunai Rp 300 ribu dan satu sebuah telepon genggam di rumah milk korban Azilah. Saat itu rumah tersebut dalam keadaan kosong, yang barusaja ditinggal pergi oleh pemilknya,"  kata Nelson Senin (31/3).

“Mungkin karena merasa sudah aman setelah lama kabur ke Jawa, lalu pulang ke Lampung. Anggota kami mengetahui keberadaan pelaku langsung meringkusnya," Nelson menambahkan.

Menurut Kapolsek, tersangka akan dijerat dijerat dengan Pasal 363 KUHpidana tentang tindak pindana pencurian dengan pembertan dengan ancaman hukuman 7 tahun kurungan penjara,” tandasnya.

Liwa Diguncang Gempa 5,4 SR


Raditya, Isbedy Stiawan ZS/Teraslampung.Com


BMKG Lampung Barat
Lampung Barat—Liwa diguncang gempa, Senin (31/3) sejak pukul 7.00 pagi hingga 11.30. Diperkirakan gempa terjadi tuju kali selama empat jam lebih tersebut. Meski tidak menimbulkan kerusakan, warga tetap panik.

Berawal dari gempa kecil, dimulai sekitar pukul 0.07 pagi. Lalu berturutt-turut hingga mepat kali guncangan kecil. Namun, pada pukul 11.30 WIB, guncangan kembali terjadi. Kali ini gempa berkekuatan 5,4 SR, membuat warga panik.

Menurut Teguh dari BMKG setempat, lokasi gempa berada 4.91 LS, 103.97 BT, 32 km barat daya Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, dengan kedalam 10 km dan kekuatan mencapai 5.4 SR.

BMKG juga mencatat, sejak pagi tadi hingga gempa terakhir pada pukul 11.30 WIB, Liwa telah diterpa 6 kali gempa.

Gempa yang terjadi karena ada pergerakan sesar Semangko yang bergerak akibat aktivitas subduksi lempeng Indoaustralia terhadap lempeng Eurasia yang jaraknya sekitar 100 km dari bibir pantai.

“Gemnpa kali ini tidak berpotensi tsunami,” kata Teguh.

BMKG mengimbau kepada masyarakat Lampung Barat untuk tidak panic. BMKG memrediksi gempa susulan yang mungkin akan terjadi, tidak akan lebih besar dari gempa yang terjadi pada pukul 11.13, Senin (31/3/2014).

Kakek Mengasah Syahwat

Oyos Saroso H.N.

Karikatur @sudipurwono
Tahun depan kakek pensiun. Sudah tua ia. Tapi ia masih merasa selalu muda. Utamanya dalam hal urusan syahwat untuk berkuasa.

Pensiun, bagi kakek hanyalah soal administrasi kantor. Maka itu, pensiun juga berarti awal hidup baru untuk untuk menggenggam dunia.

Pensiunnya kakek, berbeda dengan pensiunnya para PNS. PNS yang pada umumnya saat masuk masa pensiun tidak memiliki deposito dalam jumlah besar, kebun yang mahaluas, sawah berhektare-hektare, ruko pating tlecek, dan himpunan vila di berbagai dataran tinggi di Negeri Rai Munyuk. Jangankan semua itu, uang pensiun pun kerap harus sudah dipakai untuk membayar cicilan pinjaman ini-itu.

Tentu kami bangga kepada kakek. Selain kekayaannya sak hohah sehingga kami susah menghitungnya, di kantornya kakek punya jabatan penting. Saking pentingnya, sebelum pensiun kakek masih dikasih tugas baru: menyelamatkan perusahaan dari ancaman ditendang dari Negeri Rai Munyuk. Ya, perusahaan tempat kakek bekerja, PT Sona Groups Congcorongox nyaris habis izin operasinya di Negeri Rai Munyuk. Untuk memperpanjang izin, tentu harus ada persetujuan dari Gubernur Jenderal Negeri Rai Munyuk. Dan itu bukan perkara mudah. Namun, akan menjadi sangat mudah jika yang menjadi Gubernur Jenderal di Negeri Rai Munyuk adalah ‘orang dalam’ PT Sona.

“Sudah ketemu solusinya!” pekik kakek,seusai makan makan.

Kami terperanjat.

“Solusi apa Pa?” tanya Sinyo Rela Firella.

“Kamu harus saya jadikan Gubernur Jenderal!” ujar Kakek.

Om Sinyo Rela Firella bingung.

“Saya pusing Pa. Ngurus satu perusahaan saja pusing. Kalau tidak disuntik Papa, perusahaan saya juga sudah lama gulung tikar. Bagaimana mungkin saya bisa mengurus Negeri Rai Munyuk?”

“Percaya deh.. kamu pasti bisa. Nanti urusan modal akan disiapkan oleh PT Sona. Nyonya Lili Poet pasti ACC!”

“Bagaimana dengan perusahaan saya Pa?” tanya Om Sinyo.

“Sudahlah itu urusan kecil! Kalau kamu jadi Gubernur Jenderal Rai Munyuk, kita akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus: pertama pabrik tepung kita akan tetap moncer karena kebun jagung milik PT Sona bisa diperluas dan tak perlu takut izin HGU habis.Bahkan, PT Sona bisa  ekspansi kebun ke semua daerah! Bila perlu semua tanah di Rai Munyuk kita jadikan kebun jagung!”

Saya tidak tahu apa yang dimaksud kakek dengan solusi, ACC, dan Gubernur Jenderal. Yang pasti, pagi harinya, di rumah Kakek yang megah, sudah terpasang banner raksasa dan baliho raksasa bertuliskan: “Rau Munyuk Maju Bersama Rela Firella”.

Tak lama kemudian, spanduk dan poster Om Sinyo Rela Firella terpasang di hampir semua sudut Negeri Rai Munyuk, hingga ke pucuk-pucuk gunung dan di hutan belantara yang dihuni manusia.

***

Suatu hari saya lihat wajah Kakek sudah nampang di koran disertai sebuah tulisan hasil wawancara. Judulnya besar: “Bos PT Sona Groups Congcorongox Ajukan Anaknya Jadi Gubernur Jenderal!”

Sejak itu Negeri Rai Munyuk selalu gaduh. Kehebohan tiap hari terjadi. Orang-orang berebut tepung dan jagung. Yang suka mentahnya berebut lembaran uang. Anak-anak muda mendekati Om Sinyo. Kakek-kakek dan nenek-nenek menciumi pipi Om Sinyo. Mantan tokoh mahasiswa merapat,bos organisasi profesi merapat, tukang bubur merapat, aktivis merapat. Bahkan, penyelenggara pemilihan Gubernur Jenderal pun merapat ketika dipanggil Om Sinyo.

Rumah kakek selalu riuh. Saya pusing dan bingung. Saya jengkel menyaksikan Kakek tiap hari mengasah syahwat (kekuasaan). Tapi apalah daya saya. Saya cuma bujang belasan tahun yang masih numpang hidup sama Kakek.


***

Kalau menyaksikan syahwat Kakek, saya jadi teringat cerita Kakek tentang kakek-kakek dari negeri sebelah. Katanya, dulu di negeri sebelah ada seorang kakek yang ingin berkuasa sepanjang hayat. Maka,dibuatkan aneka skenario yang menyimpulkan bahwa kakek bersyahwat besar itu sangat dibutuhkan untuk memimpin negeri berpenduduk ratusan juta itu.

Kebulatan tekad untuk mengusung kakek besar syahwat pun didengungkan di mana-mana. Tentu, dulu tidak ada acara jalan sehat berhadiah, wayangan berhadiah, dan lomba kencing berhadiah. Yang pasti, kakek itu akhirnya memang menjadi kepala negeri untuk yang kesekian kali,sampai ia jatuh karena keserimpung langkahnya sendiri....


Maestro Dalang Wayang Golek Asep Sunandar Sunarya Wafat

Asep Sunandar Sunarya: tokoh wayangnya dialog dengan Presiden SBY. (dok Presiden RI)
Z. Mutaqin/teraslampung.com

Bandung, teraslampung.com—Maestro dalang wayang golek Sunda,  Asep Sunandar Sunarya,  meninggal dunia di RS Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (31/3). Menurut pihak keluarga, dalang fenomenal itu tutup usia pada pukul 14.20 WIB karena serangan jantung.

Jajang Rukmana, asisten Asep Sunarya, mengatakan dalang yang terkenal kreatif dan atraktif dengan aneka pembaruan itu merasakan nyeri dada saat berada di rumahnya. Ia pun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Beliau meninggal di rumah sakit, dan menurut dokter akibat serangan jantung. Abah Asep memang memiliki riwayat penyakit jantung,” kata Jajang, Senin (31/3).

Menurut Jajang, keluarga Asep Sunarya sebenarnya berencana akan membawa dalang kondang itu berobat ke Singapura pada 13 April 2014. “Namun, Allah SWT berkehendak lain. Kami mohon doanya,” kata Jajang.

Asep Sunandar Sunarya selama ini terkenal sebagai maestro dalang wayang golek Sunda. Ketika mendalang dia sangat atraktif.  Melalui tokoh-tokoh wayangnya, Asep Sunarya mampu berkomunikasi dengan baik dengan para penonton.

Asep Sunandar Sunarya adalah dalang wayang golek yang memberikan tafsir baru terhadap pakem wayang golek. Misalnya ia memasukkan unsur permainan lain atau properti di luar unsur wayang di dalam pementasannya. Antara lain dengan membuat tokoh muntah mi atau memasukkan mainan helikopter yang bisa dinaiki oleh tokoh  wayangnya.

Soal kelihaian dalang Asep Sunandar Sunarya memasukkan unsur properti lain berupa mi—sehingga tokoh wayang bisa seolah-olah muntah mi—pernah menyebab ‘kecemburuan’ di kalangan pecinta wayang kulit purwa di daeah Jawa Tengah, Yogya, dan Jawa Timur.

Permainan dalang Asep Sunandar Sunarya tidak bisa dinikmati oleh masyarakat di daerah Sunda. Masyarakat Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lain pun senang menyaksikan Asep Sunarya mendalang.

Kelas maestro  yang ada pada diri dalang Asep Sunandar Sunarya memberinya kesempatan untuk ‘beradu’ keterampilan dengan maestro dalang wayang kulit dari Solo, Ki Manteb Sudarsono. Pada suatu kesempatan keduanya pun mendalang bersama dengan  wayangnya masing-masing. Hasilnya memang sebuah tontonan yang memukau.

Asep Sunandar Sunarya lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 3 September 1955. Rencananya jenazahnya akan  dimakamkan di permakaman keluarga di Jelekong Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (1/4).

Suiseki: Cerita di Balik Keindahan Batu


Isbedy Stiawan ZS/teraslampung.com

Menurut ahli batu akik dan suiseki, Susan Melone, batu akik berbeda dengan suiseki. Suiseki, kata Susan,  adalah jenis batu seni tanpa sentuhan tangan manusia. Susieki tampil dengan wujud benda tertentu.

Ada dua asumsi terbentuknya suiseki, kata dia, yaitu para seniman batu menganggap terbentuknya suseki karena murni proses alamiah. Sedangkan sebagian ahli arkeologi menganggap suseki berhubungan dengan artefak yang berkaitan dengan sentuhan tangan manusia di masa lampau.

“Sehingga para seniman batu menganggap suseki adalah puncak tertinggi dari seni dan mitos batu akik.”

Pada akhirnya, kata pengoleksi ribuan lebih akik dan suseki yang terimpan di lemari dan kotak khusus ini, tidak ada yang mengalahkan keindahan sentuhan Sang Maha Kuasa melalui alam semestanya. Begitulah filosofi para seniman batu.

“Sedangkan kaum spiritual mistis menganggap suseki adalah mustika yang mengandung tuah dengan cerita tertentu yang mengaitnya.



Suiseki sepatu batu: mirip kisah sepatu kaca dalam cerita Cnderlela. (teraslampung.com/isbedy)




Suiseki mirip Bunda Maria menggendong Isa AS. Ini diyakini stempel Nabi Isa, dan dalam ilmu arkeologi stempel ibu gendong anak adalah stempel tertinggi pendeta. (teraslampung.com/isbedy)



Batu Gong/watu gong/gending:  Lambang tertinggi sebuah ajaran dalam cerita tanah Jawa di Babad Mataram = gending Mataram merupakan lambang ajaran dari filosofi surodiro yayadiningrat lebur ing pangestuti. (teraslampung.com/isbedy)


Batu kodok: Lambang tauhid dalam fiksi Islam. Diceritakan dalam kisah tersebut sang kodok disuruh memimpin para binatang agar tidak menengok kanan kiri. Jalan lurus ke depan setelah disabda surat al-Ikhlas yang berisi tentang ke-Esaan Tuhan di masa zaman nabi Sulaiman. (teraslampung/isbedy)




Suiseki mustika kelapa: memiliki mitos tertentu meski masih menjadi perdebatan kaum ilmuwan, karena proses pembetukan fosilnya yang amat singkat atau tak memerlukan waktu ribuan atau jutaan tahun.(teraslampung.com/isbedy)

Perang Puisi: Kampanye Membakar Capres


Slamet Samsoerizal*

Ciri khas kampanye para juru kampanye parpol dan capres kita ialah menyindir, menghujat, dan merasa hanya parpolnya, sosok caleg dan capresnya yang paling hebat daripada pesaingnya. Tak ayal, gesekan dan benturan pun terjadi. Zaman Orde Baru, konflik suasana kampanye tak jarang menimbulkan aksi konflik fisik. Fanatisme parpol pun menjadi anutan massa.

Sindir-menyindir, terutama dilakukan ketika kampanye di depan massa simpatisan dan ditayangkan media massa. Hasilnya, hujat-menghujat terjadi. Seiring perkembangan zaman, peran media massa sosial, seperti twitter dimanfaatkan para politisi untuk menyuarakan kampanyenya.

Sindir-menyindir juga dilakukan oleh dua parpol besar yang mengusung capres. Sosok capres yang diunggulkan tentu tak rela jika diusik keberadaannya. Perang panggung, perang spanduk, perang orasi pun dinyalakan. Belakangan bahkan, situs parpol, facebook dan twitter pun dimaksimalkan demi aksi ini. Inilah fenomena baru- yang terjadi.


Dua parpol: Gerindra dan PDIP melalui dua tokohnya menabuh genderang perang lewat puisi. Dua tokoh yang dimaksud adalah Fadli Zon dari Gerindra dan Fachmi Habcyi dari PDIP.

Sebagaimana kita ketahui, dua sosok capres usungan Gerindra: Prabowo Subianto dan usungan PDIP: Jokowi menurut kabar, selalu saja mencoba menarik simpati melalui beragam tampilan. Jokowi yang senang blusukan sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta dan dianggap “boneka”-nya para petinggi PDIP sering menerima cemooh dari pihak pesaingnya. Demikian pula, tampilan genit mantan danjen Kopassus, capres unggulan Gerindra pun dijadikan olok-olok.

Fadli Zon, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, melalui akun twitternya @fadlizon pada Sabtu (29/3) mem-posting  dua puisi. Puisi pertama, berjudul "Air Mata Buaya" dan puisi kedua berjudul "Sajak Seekor Ikan".

Agaknya "Sajak Seekor Ikan" yang memaparkan tentang seekor ikan akuarium yang dibeli dari tetangga sebelah dan berwarna, kerempeng dan lincah lebih merupakan puisi metafora ironi yang ditujukan kepada capres usungan PDIP. Berikut isi lengkap puisi tersebut!

Seekor ikan di akuarium kubeli dari tetangga sebelah 
Warnanya merah Kerempeng dan lincah 
Setiap hari berenang menari 
Menyusuri taman air yang asri 
Menggoda dari balik kaca 
Menarik perhatian siapa saja 
Seekor ikan di akuarium 
Melompat ke sungai bergumul di air deras 
Terbawa ke laut lepas 
Di sana ia bertemu ikan hiu, paus dan gurita 
Menjadi santapan ringan penguasa samudera

 29 Maret 2014.

Kemudian puisi Fadli Zon berikutnya berjudul “Air Mata Buaya”. Inilah selengkapnya!

Kau bicara kejujuran sambil berdusta 
Kau bicara kesederhanaan sambil shopping di Singapura 
Kau bicara nasionalisme sambil jual aset negara 
Kau bicara kedamaian sambil memupuk dendam 
Kau bicara antikorupsi sambil menjarah setiap celah 
Kau bicara persatuan sambil memecah belah 
Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadi 
Kau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpangan 
Kau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderita 


Puisi Fadli Zon ini merupakan bentuk sindiran terhadap elit PDIP dan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres dari PDIP. Kiat Zon menyindir Jokowi melalui puisi, juga dikaitkan dengan puisi "Boleh Bohong Asal Santun" yang ditulis dan dibacakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, ketika berkampanye terbuka Partai Gerindra di Gelora Bung Karno pada 23 Maret 2014. Puisi ini dianggap oleh banyak kalangan sebagai sindiran Prabowo terhadap Jokowi. Puisi itu selengkapnya adalah

Boleh bohong, asal santun
Boleh nipu, asal santun
Boleh curi, asal santun
Boleh korupsi, asal santun
Boleh ingkar janji, asal santun
Boleh jual negeri, asal santun
Boleh menyerahkan kedaulatan bangsa, asal santun


Sehari usai “Sajak Seekor Ikan” tayang,  Fachmi Habcyi, caleg PDIP dari daerah pemilihan Kota Bogor - Kabupaten Cianjur membalas puisinya Fadli Zon dengan puisi yang diberinya judul "Pemimpin Tanpa Kuda".
Di bawah ini kutipan lengkap puisi Fachmi Habcyi tersebut!

Masa kompeni telah berlalu lama
Tak ada jarak rakyat dan centeng
Masa perang telah berganti damai
Tak ada jarak prajurit dan panglima
Masa gagah-gagahan telah tak laku
Tak ada jarak manusia dan manusia
Kejantanan telah berubah
Tak ada amarah dipunggung kuda
Bung Karno blusuk Cipagalo beralas nestapa
Temukan Marhaen tanpa asa
Pemimpin tak perlu kuda
Rakyat tak suka gaya
Cukup Tuhan Punya Kuasa

Cianjur, 30 Maret 2014

Puisi tersebut ditulis Fachmi saat mendampingi Jokowi bersilaturahmi ke rumah Umi Sepuh di Cianjur. Ketika dikonfirmasi wartawan, Fachmi berkomentar "Maksud dari puisi saya, adalah sekarang ini yang dibutuhkan pemimpin yang tidak membangun jarak dengan rakyat yang dipimpinnya."

Akankah perang puisi bersemangat kampanye tersebut, mampu membakar jiwa ksatria capres yang kita usung? Ataukah malah menyeretnya pada hujat-menghujat tak tentu rimba? (Eh, rimba kita sudah banyak yang gundul dan terbakar ya?). Tabik!

* peneliti pada Pusat Kaji Darindo 

Bayi Valencia Akhirnya Pulang, Keluarga pun Berdatangan


Fernanda Gunsan/Teraslampung.Com



Bandung—Bayi Valencia, korban penculikan, akhirnya tiba di rumah, Minggu (30/3). Anak pertama pasangan Toni Manurung dan Lasmaria langsung menyambutnya. Tidak hanya itu, keluarga besar pun berdatangan.

Setelah digendong oleh ayahnya, anak pertama Toni dan Lasmaria langsung berlari menghampiri adik kandungnya, yang sempat diculik selama tiga hari. Raut wajah gembira pun terpancar dari Jesica. Bahkan, Jesica terus menciumi adiknya, Valencia, dan sempat ingin menggendong.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian, pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dan semua pihak yang terlibat untuk membantu menemukan keluarga kami,” Kata Toni Manurung.

Lebih jauh, keluarga meminta agar pengawasan terhadap kedua Valensia dan juga kakaknya, Jesica, lebih ketat lagi agar tidak terjadi kembali penculikan.

Sementara itu, ayah Valencia sangat bahagia dengan dapat membawa pulang buah hatinya. Dengan kembalinya Valencia, membuat kelaurga kecilnya tetap utuh.

Baca Juga: Ditangkap, Penculik Bayi Belum Bisa Diperiksa
Baca Juga: Bayi Hilang di RSHS Bandung


Mitos dan Khasiat Batu Akik Menurut Susan Melone

Isbedy Stiawan ZS/teraslampung.com


Susan Melone (teraslampung/Isbedy)

Bandarlampung--Para penggemar batu akik di Lampung, tentu sudah tak asing lagi jika mendengar nama Susan Melone. Ya, dialah salah seorang yang dikenal sebagai pengusaha batu akik dan berkualifikasi sebagai ‘pakar’ perihal batu mulia, terutama batu akik dan suiseki.

Susan Melone datang ke Tanjungbintang, Lampung Selatan, karena daerah ini dia anggap sangat berpotensi mengubah hidupnya. Dia sudah lama tahu bahwa Tanjungbintang adalah daerah kaya sumber daya alam, terumata batu akik (cincin) dan permata.

Pria yang menyunting perempuan bersuku Jawa asal Jatimulyo itu pun akhirnya menetap di Desa Srikaton Gunung Batu, Tanjungbintang. Selain itu, Susan juga memiliki rumah di Perumahan Kaliawi, karena anaknya bersekolah di Bandarlampung.

Bagi Susan Melone, pengoleksi dan pebisnis batu akik (batu cincin), batu akik atau permata dan suiseki (batu alami), bukan sekadar benda indah yang memiliki ekonomi dan layak dijadikan salah satu ladang bisnis.

“Sebenarnya batu cincin juga memilik mitos,” jelas Susan Melone, di sela-sela melayani tamu di rumahnya, di Tanjungbintang, Lampung Selatan, Selasa lalu (25/3).

Menurut pria berdarah Bengkulu kelahiran Kotabumi, Lampung Utara ini, selama menggeluti batu akik ia tak saja merenungi keindahannya, melainkan merenungi apa yang tersirat di balik batu-batu cincin yang dikoleksinya.

“Saya pernah melahirkan puisi, dari pengamatan saya terhadap batu akik,” katanya

Lalu ia menyodorkan sebuah puisi, yang diciptakakan setelah mengamati sebuah batu akik:



Jika ayat ayat itu tergurat dalam batu
Kuingin kau membaca-Nya
Dan jika ayat-ayat itu juga tergurat di kayu-kayu 
yang kering dan juga membatu
Kuingin kau juga memahami-Nya
Membukukannya di dalam hatimu
sebagai kitab yang berjalan 
Dan menyebandingkannya dalam kitab yang telah terhidang
Sebagai penuntunmu…


***


Stone King dan Legenda Sayba

Ada jenis batu akik yang memiliki nilai jual tinggi karena kualitas dan kesejarahannya. Antara lain akik darah (stone king),  golden king keladen (batu sunkis), kecubung wulung, amhetys, dan lain-lain.

Menurut Susan, akik darah—atau di negeri Arab disebut stone king (raja batu)—merupakan jenis agate (akik dari jenis bebatuan chalcedony).



Stone King (teraslampung.com/Isbedy)

Dikenal sebagai stone king, menurut Susan Melone, karena berkaitan dengan  Legenda Sayba (Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW) saat menjelang kelahiran Nabi. Pada waktu itu pasukan bergajah menyerang Ka'bah karena ada seorang yang dianggap pengkhianat bersembunyi di Baitul Magdis (Kabah). Namun, pada saat itu hukum di sana menyatakan bahwa  seseorang yang berada di tempat suci tidak bisa diadili.

Lionton Stone King (teraslampung.com/Isbedy)


Stone king merupakan batu yang ada Hubal raja dari 3 berhala besar selain Latta dan Uzza. Stone king  menjadi saksi kehancuran berhala Hubal, Latta, dan Uzza, sekaligus menjadi saksi perpindahan tangan pedang dan kematian Raja Iskandar yang agung serta kelahiran Nabi Muhammad SAW,” urainya. 


Bangur untuk yang Berdarah Biru

Akik bungur atau  kecubung, menurut Susan Melone, merupakan jenis batuan amhetys dari jenis quarz silica. Bungur dalam bahasa geologi merupakan bahan mentah dari berlian.


“Bungur natural di Eropa sama nilainya dengan zamrud dari Rusia,” kata Susane Melone.


Batu bungur biru (teraslampung.com/Isbedy)
Diyakini bungur merupakan batuan untuk mereka yang berdarah biru, agar dapat memimpin dengan cinta kasih. Itulah sebabnya, batu akik jenis ini menjadi buruan banyak orang, khususnya para 'penggila' batu akik.

Sementara warna ungu, adalah simbol seseorang yang tengah kasmaran dalam keheningan. Karena itu,  imbuh Susan, masyarakat Indonesia mengenal dengan nama kecubung asihan.

Menurut Susan,  mahkota yang dipakai Ratu Belanda merupakan jenis batuan amhetys. Bahkan, Sultan Brunai Darussalam dan Barack Obama, presiden AS, memakai batu ini.


Bungur  putih (teraslampung.com/Isbedy)
“Batuan amhetys merupakan batuan dengan legenda kuno di Mesir, dan awal sain dari dunia perbintangan. Dari Legenda Tujuh Warna Amhetys yang membangkitan King Scorpion, sampai cerita Green Amhetys atau peridot yang disebut sebagai 'Batu Pelindung Cleopatra',” kata Susan.

Sedangkan kejernihan amhetys putih, jelas Susan, sebagai alat teropong bintang pertama di dunia. Juga menjadi inspirasi luv luv teropong bintang untuk menerawang dunia luar.


Kecubung Wulung

Batu cincin kecubung wulung, lanjut Susan, diyakini oleh kaum paranormal dapat menampung dan menyimpan seluruh ilmu mistis. Misalnya, perwakilan black star (bintang hitam) di muka bumi dapat menyerap dan menghisap cahaya.

“Kecubung wulung natural memiliki cirri, yakni berwarna hitam coklat kepekatan. Namun bila disorot cahaya (disenter, Red)  tampak beraura warna merah kecap,” katanya.


Kecubung wulung (teraslampung.com/Isbedy)


Kecubung Panca Warna

Sedangkan kecubung panca warna, dalam ilmu IPTEK diberi gelar batu dari surga. Saat sekarang, batu akik ini satu-satunya jenis batu yang ditemukan karena mengalami pembentukan melaui energi induksi (energi alam semesta) dan bukan kunduksi (energi bumi).


Kecubung panca warna (teraslampung/Isbedy)
Kecubung  panca warna dipakai sebagai bahan penelitian astral dalam hal penelitian rumus quantum yang mewakili 5 galaxi alam semesta.

“Sebagai bahan penelitian rumus dari cahaya menjadi benda padat, karena reaksi fusi magnetik inti atom yang berkembang biak. Saat ini amhetys panca warna merupakan batu yang menjadi incaran para kolektor batu di seluruh dunia, karena faktor kelangkaannya. Makanya, tidak mengherankan jika harganya mencapai ratusan juta rupiah untuk kolektor lokal saja, untuk kualitas batu dengan ukuran tertentu," ujarnya.



Kecubung Cendanna Hitam atau Kecubung Rambut

Batu kecubung cendana hitam atau kecubung rambut, menurut Susan Melone, diyakini apabila memakainya akan berpikir lebih panjang dan bijak. Tak heran, kaum intelekual, seniman, dan para ilmuan banyak mengoleksinya.


Kecubung rambut (teraslampung.com/Isbedy)
“Selain bening dengan geraian rambut di dalamnya, tampa keindahannya. Juga mitosnya dapat memberi inspirasi, sehingga dipercaya mampu memecah kebuntuan pikiran dan mengurangi ketegangan emosional,” kata pria yang enak diajak bebrincang ini.

Si Tua "Golden King Keladen"


Susan menuturkan batu akik golden king keladen atau biasa disebut batu sunkis (limau nipis) adalah jenis batuan abate/akik jenis chalsedony dari bahan fosil kayu kristal berwarna. Batu ini diyakini sebagai batuan sepah tertua di dunia dengan umur jutaan tahun. Golden king keladen berwana kuning diyakini adalah warna raja.


Golden king (teraslampung.com/Isbedy)
“Baru sekitar 5 tahun ini, China mencabut undnag-undang hukuman mati bagi warga yang memakai baju kuning (golden king). Dan, sejak 5 tahun ini batu golden king keladen menjadi batu yang paling cari etnis China.”

Mitos dari warna kuning raja ini adalah dianggap simbol akhir dalam sebuah laku yang direstui Yang Maha Kuasa dalam mengatur dan menjaga keseimbangan dunia.


Menurut Susan, setiap limbah manusia, baik dari hidung, mata, dan lainnya, berwarna kuning. Inilah yang menjadi dasar filosofi bahwa warna kuning adalah simbol  sesuatu yang sudah final intisarinya. Artinya, tidak dapat diolah atau dipermainkan lagi. Warna yang berjasa menyejahterakan kelangsungan hidup, yaitu Raja.

Baca juga: Bisnis Batu Akik yang Menjikan
Baca juga: Batu Akik dari Tanjungbintang
Baca juga: Pendekatan pada Batu Akik Versi Susan Melone

Polisi Masih Dalami Kasus Pemerkosaan yang Libatkan Lima Siswa SMP di Bandarlampung


Zaenudin Lukman/Teraslampung.com

Bandarlampung—Polisi dari Kepolisian Sektor Tanjungkarang Barat akan mendalami kasus pemerkosaan siswa sebuah SMP swasta di Bandarlampung pada pekan lalu, menyusul ditetapkannya lima siswa yang diduga menjad pelaku pemerkosaan. Pendalaman polisi dilakukan dengan melanjutkan pemeriksaan terhadap lima tersangka dan dan mendalami peran petugas hotel melati di Bandarlampung,

“Untuk melakukan pemeriksaan terhadap petugas dan pengelola hotel, kami bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak (KPPA) Lampung,” kata Kapolsek Tanjungkarang Barat, Komisaris Polisi I Ketut Suryana, Minggu (30/3).

Pada pemeriksaan sebelumnya, terungkap bahwa saat datang ke hotel para siswa itu mengatakan akan memesan kamar selama tiga jam. Namun, seorang petugas hotel mengatakan kalau hanya selama  tiga jam akan tanggung. Akhirnya mereka memesan kamar selama satu hari.

Ketut mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap lima pelaku pencabulan siswi SMP itu, tersangka Mif adalah teman dekat korban Nis. Dari kelima pelaku yang sudah diamankan, dua di antaranya merupakan dalangnya, yaitu Mif dan Irp.  Mereka yang merencanakan pencabulan di hotel,” kata Ketut.

Menurut Ketut, hasil pemeriksaan terhadap pelaku menunjukkan bahwa sebelum melakukan pencabulan di hotel pelaku Mif menghubungi korban melalui pesan singkat (SMS). Mif meminta korban Nis untuk datang ke Pusat Kegiatan Olah Raga Way (PKOR) Wayhalim,Bandarlampung.

Korban kemudian dijemput pelaku Irp.  Namun, setelah di PKOR Way Halim mereka kemudian pergi ke Hotel Panghegar dan memesan sebuah kamar.

“Hasil pemeriksaan polisi terhadap karyawan hotel membenarkan bahwa memang ada daftar nama para pelaku yang terduga memesan kamar hotel. Ketika polisi memeriksa kasur yang digunakan terduga untuk melakukan perbuatan cabul terhadap korban, polisi menemukan adanya bercak darah," kata Ketut.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, Ketut mengaku pihaknya masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit.

Ditangkap Saat Belajar

Sebelumnya diberitakan, lima pelaku pencabulan terhadap Nis, siswi salah satu SMP swasta di Bandarlampung, dibekuk aparat unit reksrim Polsek Tanjungkarang Barat, Jum’at (28/3) sekitar pukul 18.30 WIB. Kelima pelaku itu adalah , Irp, Nwn, Ab, Mif, dan Njb. Mereka adalah kawan satu sekolah dengan korban.

Soal penangkapan, Kapolsek Tanjungkarang Barat Komisaris Polisi I Ketut Suryana mengatakan, kelima pelaku ditangkap di tempat berbeda. Pada Jumat pagi (28/3), polisi lebih dulu menangkap dua pelak, yakni Mif dan Njb. Keduanya ditangkap di saat sedang mengikuti proses kegiatan belajar di sekolah SMP swasta di Kota Bandarlampung.

Sore harinya, polisi menangkap Irp, Nwn, dan Ab diringkus petugas unit reskrim Polsek Tanjungkarang Barat di rumahnya masing-masing di daerah Kedaton (Kota Bandarlampung) dan Gedongtatatan (Kabupaten Pesawaran). Ketiganya sempat buron.

Menurut Ketut kelima pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi masih akan melakukan pemeriksaan terhadap lima orang pelaku pencabulan tersebut.

Berita Terkaiit: Polisi Tangkap Lima Siswa SMP Diduga Pemerkosa

Film ‘Negeri di Bawah Awan’ Sukses di Canada International Film Festival 2014

Ipong Wijaya (ist)
Jakarta, Teraslampung.com—Film “Negeri di Bawah Awan” karya Ipong Widjaya ditetapkan sebagai Film Terbaik kategori Best Foreign Film Competition (Film Berbahasa Asing Terbaik) di Canada International Film Festival 2014, dan memperoleh Penghargaan Royal Reel Award.

Acara anugerah yang dihadiri lebih dari seratus selebritas, penulis scenario, dan sutradara dari 30 negara di seluruh dunia itu berlangsung di Edgewater Casino Stadium Club, Sabtu (29/3/2014) pukul 22.00 waktu Vancouver Canada, atau Minggu (30/3/2014) pukul 12.00 WIB.

“Kami teriak ‘Hidup Film Indonesia’  saat dewan juri mengumumkan film kami sebagai yang terbaik, “ ungkap Ipong Widjaya meluapkan kegembiraan atas kemenangannya.

Kemenangan film ini memang bertepatan dengan peringatan Hari Film Nasional (HFN) ke-64 Tahun 2014 yang diperingati tanggal 30 Maret. Prestasi ini telah mengharumkan nama Papua dan nama bangsa Indonesia di mata dunia. Sekaligus menjadi kado terindah untuk dunia perfilman nasional.

Film produksi Pemerintah Kabupaten Waropen bekerja sama dengan Dhira Media Cinema ini mengenai dongeng asal muasal Tanah Papua.

“Film ini seluruhnya atau 100 persen asli dari Papua, dari para pemain, kru film, hingga manajemen, semua asli dari Papua,” ucap Ipong Widjaya bangga yang datang ke Canada bersama produser Yosina Laly, asisten produser Wasthi Pulalo dan director of photography Victor Manengkey. .

Lelaki kelahiran 5 Maret 1967 bernama lengkap Fransiscus Xaverius Purnomo Sanka Piesesha ini memang konsisten mengangkat cerita tanah Papua dalam karya-karya filmnya. Sebelumnya, film ini mendapat penghargaan khusus Dewan Juri FFI 2013 dan masuk nominasi Film Daerah Terpilih di ajang Piala Maya 2013. (Akhmad Sekhu)


Sumber: Moviegoersmagazine.com

Kampanye Mukhlis Basri di Pasir Sakti: "Amplopnya Mana Pak?"

Mukhlis Basri

Pasir Sakti, teraslampung.com —Cawagub Lampung dari PDI Perjuanga Mukhlis Basri, ditanyai amplop oleh seorang warga, saat berkunjung ke Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur, Minggu (30/3).

"Mana amplopnya Pak? " tanya seorang warga Pasir Sakti.

Mukhlis sempat tergeregap, lalu tersenyum  dan memberikan  penjelasan kepada warga tersebut. Mukhlis mengatakana bahwa membagi-bagi uang dalam pemilihan kepala daerah  melanggar undang-undang.

"Saya tidak akan bagi-bagi uang, Saya hanya akan membagi doa saja,” ujar cawagub yang diusung PDIP, PKB, dan PPP itu.

Menurut Mukhlis memilih pemimpin seharusnya tidak sama dengan jual-beli di pasar. Kalau prinsipnya seperti orang jual beli, kata Mukhlis, nanti masyarakat akan merugi karena calon pemimpin memberi sedikit sekali, lalu meraih untung banyak selama lima tahun.

“Apakah bapak-bapak dan ibu-ibu mau seperti itu?” tanya  Mukhlis.

Mukhlis mengajak warga memilih pemimpin dan wakil rakyat dengan cerdas dan rasional. “Kalau tidak rasional, lagi-lagi yang akan merugi rakyat sendiri,” kata cawagub yang berpasangan dengan cagub Berlian Tihang itu.

Pada kesempatan itu, Mukhlis mengajak masyarakat Pasir Sakti memanfaatkan hak suaranya pada hari pencoblosan, 9 April mendatang dan memilih  pasangan  nomor urut 1, yakni Berlian-Tihang-Mukhlis Basri.

“Suara kalian jangan sampai digadaikan hanya dengan duit dan sembako,” ujar Mukhlis.

Ketua DPC PDIP Lampung Barat  itu mengatakan, bersama cagub Berlian Tihang  bertekad  untuk menyejahterakan rakyat. “Sampai saat ini kesejahteraan rakyat belum terwujud. Kami akan berjuang untuk itu (kesejahteraan), Bukan janji kosong mengingat prinsip dia adalah  tidak bohong, "kata dia.

Menurut Mukhlis, dia  sudah membuktikan buktikan itu semua di kabupaten Lampung Barat sehingga saya  terpilih kembali menjadi bupati di kabupaten Lampung Barat  untuk periode kedua dengan raihan suara 90, 30 persen.

“Selain program  perbaikan jalan, Mukkhlis juga menyampaikan bahwa dia juga mempunyai program pendidikan dan kesehatan. Gratis bagi semua masyarakat Lampung,” kata Mukhlis. (Mas Alina/R-A1)

Kampanye Partai Hanura: Di Pringsewu, HT Bagikan Kartu Asuransi Jiwa

Kampanye Partai Hanura

Adi Nur Pracoyo/Teraslampung.com

Pringsewu--Kampaye Partai Hanura di Lapangan Hari Tanoe (HT) Di Lapangan Podomor, Pringsewu, Minggu siang (30/3) ditandai dengan penyerahan kartu asuransi jiwa MNC Life kepada para simpatisan Hanura. Dengan kartu tersebut, simpatisam Hanura yang meninggal karena kecelakaan akan mendapatkan santunan Rp 9 juta, sementara yang meninggal karena sakit dapat Rp 1 juta. Kartu asuransi jiwa tersebut diberikan kepada simpatisan yang usianya minimal 17 tahun.

Menurut HT, pembagian kartu asuransi tersebut untuk menjamin kesehatan masyarakat.  "Kalau belum mendaftar asuransi, silakan daftar asuransi dari MNC Life,” kata HT, di Lapangan Podomoro, Pringsewu, Minggu.

Dalam orasinya HT memaparkan Indonesia tidak hanya tertinggal dari negara-negara Asia lainnya  dalam urusan kesehatan, tetapi juga di berbagai bidang lainnya. “Kita dari dulu menjadi negara berkembang karena rata-rata penghasilan masyarakatnya masih di bawah Rp 1 juta.per bulan.

"Untuk disebut sebagai negara maju, Indonesia harus banyak melakukan perubahan sehingga pendapatan penduduknya bisa mencapai i Rp 12 juta sebulan. Dan kami Partai Hanura mempunyai tujuan jelas untuk melakukan perubahan. Dalam waktu 10 tahun, perubahan akan bisa dicapai,” kata dia.

Pada kesempatan itu HT juga mengimbau agar warga Pringsewu tidak golput. “Kalau golput, itu sama saja menyerahkan nasib kita kepada orang lain,” ujarnya.


Diduga karena Candaan, Nyawa Pemuda Lampung Selatan Melayang


Zaenudin Lukman/Teraslampung.com

Bandarlampung—Diduga disebabkan masalah sepele, seorang pemuda tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di bagian dada. Pemuda nahas bernama Raif Purna Wijaya (18), warga asal  Dusun Negeri Agung, Desa Babatan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan bernaa sebelah kiri, di depan rumah kontrakan pedagang tekwan,  di Jalan Purnawirawan Gang Cempedak, Gedung Meneng, Rajabasa, Minggu (30/3) sekitar pukul 09.00 WIB.


"Dari keterangan para saksi, sebenarnya kejadian ini berawal karena masalah sepele, yakni pelaku hanya karena tersinggung omongan korban saja, saat ini polisi masih memeriksa dan memintai keterangan para saksi," ujar Kapolsek Kedaton Komisaris Polisi Hepi Hasasi, Minggu petang (30/3).


Di lokasi kejadian, petugas Polsekta Kedaton dan Inafis labfor Polresta Bandar Lampung yang datang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pembunuhan. Dari hasil olah TKP tim Inafis Laboratorium Forensik Polresta, polisi tidak menemukan senjata yang digunakan pelaku untuk membunuh Raif.

Informasi yang dihimpun teraslampung.com menyebutkan, korban Raif awalnya bercanda dengan seorang  pria yang diduga sebagai pelaku. Dengan maksud bercanda, Raif menyebut di dompet seorang kawannya ada jimatnya. Tersinggung dengan ucapan Raif, pria tersebut menusukkan pisau ke dada korban.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dery Agung Wijaya, mengatakan aparat kepolisian kini sudah mengantongi identitas tersangka pelaku pembunuh Raif Purna Wijaya. Pelaku merupakan teman dari korban sendiri.

“Polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku,” kata Dery.

Libur Panjang, Gerbang Tol Pasteur Macet

Fernanda Gunsan/Teraslampung.Com


Ilustrasi Ribuan Kendaraan Macet (google)

Bandung—Libur panjang sejak Sabtu (29/3) hingga Senin (1/4), membuat macet panjang di dekat Gerbang Tol Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/3) dari pagi hingga petang ini.

Libur panjang merayakan Hari Nyepi, banyak warga berlibur menuju kawasan Puncak dan Bandung. Warga dari Jakarta dan berbagai kota di Tanah Air menyerbut Kota Kembang. Akibatnya, ruas jalan penuh sesak oleh kendaraan. Macet panjang tak terelakkan.

Kemacetan panjang terjadi menjelang pintu keluar Tol Pasteur, Bandung, Jawa Barat. Selain itu kemacetan juga terjadi di ruas jalan jalan utama, seperti Dago, Cihampelas, dan Cipaganti.

Antrian panjang kendaraan terjadi sepanjang 2 kilometer lebih. Ribuan kendaraan yang sebagian besar datang dari arah Jakarta dan Padalarang harus rela merayap hingga loket pembayaran.

Kemacetan berlanjut hingga menjelang persimpangan Jalan Dokter Junjunan dengan Jalan Surya Sumantri.

Tak hanya itu, genangan air akibat hujan yang terjadi Minggu (30/3) siang memperparah kemacetan sejak dari jembatan layang Paspati di kedua arah.

Sementara itu, kondisi yang tak jauh berbeda juga terjadi di jalan-jalan penting Kota Bandung, antara lain Jalan Cihampelas, Cipaganti, Sukajadi, dan Jalan Insinyur Haji Juanda Bandung.

Arus kendaraan yang masuk ke Kota “Faris Van Java” ini diperkirakan akan terus terjadi hingga menjelang Minggu malam. Karena itu, bagi masyarakat yang hendak berlibur ke wilayah ini perlu mempertimbangkan lagi.

“Kalau tahu bakal macet seperti ini, saya pilih kota lain. Misalnya Jogjakarta atau Semarang,” tutur Andi yang berlibur dengan keluarganya. (Editor: Isbedy Stiawan ZS)


Kampanye HT di Lampung: Hanura akan Dorong Berkembangnya UKM

Siti Qodratin Aulia/Teraslampung.Com

Hari Tanoe dalam kampanye Hanura (dok)
Bandarlampung—Calon wakil presiden dari Partai Hanura, Hary Tanoesudibjo (HT) tampil dalam  kampanye di Lapangan Ki Maja, Way Halim Permai, Bandarlampung, Minggu (30/3) pagi. Pada siangnya, HT tampil di Lapangan Podomoro, Pringsewu.

Dalam orasinya,  HT mengajak masyarakat Lampung untuk mencoblos Partai Hanura pada Pemilu Legislatif, 9 April 2014.  Menurut HT, Partai Hanura sudah terbukti  bersih dan pro rakyat.

Sebelumnya HT memparkan visi dan misi partai. HT juga mengajak warga Lampung agar memenuhi haknya sebagai warga negara dan tidak golput pada Pileg mendatang.

Menurut HT, , WIN-HT memiliki visi dan misi menuju perubahan bangsa yang lebih baik, dengan fokus pada program perubahan  ekonomi  masyarakat. “Termasuk usaha kecil menengah, serta  membuka seluas-luasnya lapangan pekerjaan agar masyarakat dapat lebih sejahtera,” katanya.

HT menegaskan, visi dan misi Hanura jelas untuk masyarakat bawah, yaitu memaksimalkan potensi dalam negeri dengan meningkatkan produktvitas nelayan, petani, buruh, dan  mendorong tumbuh kembangnya sektor UMKM.

Kampanye terbuka Partai Hanura berlangsung meriah, dihadiri ribuan massa kader partai dan simpatisan. Dalam kampanye ini, Hanura menampilkan artis ibukota untuk menghibur massa yang hadir, sehingga semaraknya  kampanye.

Sebelum mengakhiri kampanyenya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura ini, memberikan simulasi pencoblosan surat suara, didampingi pengurus DPD dan puluhan caleg Partai Hanura Lampung.

Setelah kampanye di Lapangan Wayhalim, HT melanjutkan berkampanye terbuka di Lapangan Podomoro, Kecamatan Pringsewu Utara, Kabupaten Pringsewu. (Isbedy Stiawan ZS)


Berita Terkait: HT Bagikan Kartu Asuransi Jiwa
 
© 2009 CONTOH TAMPILAN | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan