Melacak Jejak Benak Taufiq Ismail Ihwal Pendidikan (1)

Slamet Samsoerizal*)
                                                                                                                                               
Taufiq Ismail identik dengan puisi. Ini tidak berlebihan, jika menguntit perjalanan bersastranya. Pertama kali memublikasikan puisinya (berupa pantun teka-teki) pada 1953 dan dimuat Sinar Baroe, kala ia duduk di bangku SMA. Lalu berturut-turut memublikasikan puisi-puisinya melalui majalah Gelanggang, Siasat, Siasat Baru, Mimbar Indonesia, dan Kisah. Mulai dikenal luas sebagai penyair sejak ia menulis antologi puisi  Tirani (17 puisi) dan Benteng  (24 puisi) pada 1966.  Itu berarti 61 tahun sudah  hingga 2014 ini, kreativitasnya dalam bersastra merupakan pilihan hidup.
           
Kedua antologi puisi tersebut ditulisnya di tengah-tengah pergolakan mahasiswa di tahun 1966. Berkat kedua antologi puisi tersebut, ”Pemerintah terharu betul dan birokrasi menangis ” akunya dalam Temu Sastra 82 di Taman Ismail Marzuki Jakarta.Namanya melambung dan menokoh sebagai sastrawan penting Angkatan 66.


Pendidik
           
Kemenonjolannya di bidang puisi, membuat orang tidak mengenal perjalanan bersastranya secara utuh. Taufiq Ismail sebenarnya (juga) menulis novel, cerpen, drama, dan berbagai esai budaya. Khusus mengenai novel, ia pernah menulis novel eksperimen yang pertama dan terakhir – jauh sebelum ia menentukan pilihan pada puisi – ketika ia duduk di bangku kelas satu Sekolah Rakyat Indonesia, Bergota, di zaman pendudukan Jepang di Semarang. Novel eksperimen itu ditulis di kertas bergaris dan hanya satu halaman (!) Hingga kini nasib novel itu terbengkelai.

Cerpen satu-satunya yang dipublikasikan berjudul ”Garong-garong” dan dimuat pada Majalah Horison  No. 3 Th. III, Jakarta, Maret 1968. Sedangkan cerpen keduanya berupa naskah ketikan dan belum dipublikasikan hingga kini, berjudul ”Kembali ke Salemba”.  Naskah drama satu-satunya berjudul ”Langit Hitam”, dimuat Majalah Horison, Agustus 1966. Sedangkan esai budayanya tersebar sejak 20 Juli 1963 dan dipublikasikan lewat Duta Masyarakat  dengan judul ”Pembinaan Teater Masa Kini” . Agaknya, tulisan tentang teater ini terkait dengan kiprahnya sebagai Ketua I Dewan Pengurus Pusat Badan Pembinan  Teater Nasional (1962 - 1964).
           
Ketokohannya di bidang puisi menenggelamkan kiprahnya di bidang lain seperti pendidikan. Padahal, melacak jejak benak atau pemikiran Taufiq Ismail di bidang pendidikan merupakan hal yang menarik. Kiprahnya selama 55 tahun di bidang sastera menyiratkan misi pendidikan yang diemban Taufiq Ismail dengan sadar. Pemikiran tersebut diungkapkan melalui puisi dan esai. Puisi-puisinya sarat makna tentang pendidikan. Esai-esainya dalam menggagas pendidikan –terutama dalam pengajaran apresiasi sastera--  begitu mencerahkan.

Kredo Bersastra
           
Puisi bertajuk ”Dengan Puisi,  Aku” ditulis  Taufiq Ismail pada tahun 1965. Puisi tersebut terdapat dalam antologi Buku Tamu Museum Perjuangan.  Visi kepenyairan Taufiq Ismail tercakup dalam puisi tersebut. Dengan Puisi yang kelak dinyanyikan kelompok musik Bimbo ini Taufiq Ismail ingin: bernyanyi,... bercinta, ... mengenang, ... menangis,   ... mengutuk, dan ... berdoa.    

Dalam sebuah wawancara dengan Redaktur sebuah Majalah SMA, tujuan atau misi bersasteranya tegas, yakni sujud kepada-Nya (lihat: Dua Puluh Sastrawan Bicara, 1984: 122)!  Sedangkan melalui Aku Ingin Menulis Puisi yang ditulis pada 1970 dan terkumpul pada buku Sajak Ladang Jagung merupakan misi Taufiq Ismail dalam menulis puisi. Melalui puisi tersebut, ia berkeinginan menulis puisi bermacam-macam tema dan ditujukan ke berbagai kalangan. Mari disimak cuplikan bait (1), (2), dan (3) puisi tersebut!

Aku ingin menulis puisi, yang tidak semata-mata berurusan dengan cuaca, warna, cahaya, suara, dan mega.

Aku ingin menulis syair untuk kanak-kanak yang melompat-lompat di pekarangan sekolah, yang main gundu dan petak umpet di halaman rumah, yang menangis karena tidak naik  kelas tahun ini.

Aku ingin menulis puisi yang membuat orang berumur 55 merasa 25 berumur 24 merasa 54 tahun, di mana pun mereka membacanya,bagaimana pun mereka membacanya: duduk atau berdiri.
           
Dalam ”Kata Penutup, Akhir Kalam” antologi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1998: 198 – 205) Taufiq Ismail memaparkan proses kepenyairannya. Puisi-puisi yang ditulis memiliki pengaruh yang kuat akan seni pedalangan kala Taufiq Ismail bermukim di Yogyakarta dan seni Kaba ketika ia pindah ke Bukittinggi. Ritma suluk dalam Pedalangan begitu terngiang-ngiang senantiasa di telinganya, sangat dalam  mempesona. Begitu pula pengaruh Kaba yang menggelora. Ritma dan rima, aliterasi dan asonansi yang ditonjolkan Kaba sangat menghunjamkan pesona bagi Taufiq Ismail.   Demikianlah, melalui puisi-puisi yang ditulis, Taufiq Ismail ingin berkabar. ”Saya mau menyampaikan berita, mendalang dan berkisah lewat puisi saya, kepada pendengar dan pembaca saya.”
           
Itu sebabnya, ketika Taufiq Ismail menuliskan buram pertama puisi, ia selalu membayangkan pendengar acara baca puisi yang akan berbagi nikmat menyimaknya. ”Puisi saya terbanyak ditulis dengan kesadaran akan hadirnya audiens” paparnya. Karena puisi yang ditulisnya ingin berkabar, maka wajar bila ia menolak anggapan bahwa puisi harus padat, harus sedikit kata-kata. Tauifq Ismail berargumen: ”Daripada puisi memenuhi syarat padat dan minimum kata tapi tak indah serta gagap berkomunikasi, saya memilih puisi banyak kata tapi cantik, menyentuh perasaan, laju menghilir dan komunikatif. Puisi saya wajib musikal. Kata-kata harus sedap didengar. Tentu saja kata-kata itu mengalami ketatnya seleksi. ”Dalam puisi-puisi yang ditulisnya, substansi berkabar selalu dijaganya.
           
Substansi puisinya adalah angan-angan, kenyataan, kepekaan, kekenyangan, kelaparan, nyeri, seri, cinta, keasyikan, penindasan, penyesalan, kecongkakan, kebebalan, tekad, ketidakpastian, kelahiran, maut, kefanaan, ke-Yang Gaiban—semua berbaur di balik lensa luar biasa lebar tempat kita bersama membaca panorama kehidupan masa kini dan sejarah masa lalu lewat sudut pandang berbeda. ”Puisi saya puisi berkabar. Sebagai narasi dia menyerap dering crek-crek, gesekan rebab, dan dengung salung di dalamnya sebagai musikalitas kata tersendiri, dengan sentuhan jenaka di sini-sana.”

Taufiq Ismail telah menulis ratusan puisi sebagaimana terkumpul dalam antologi Tirani (17 puisi) Benteng (24 puisi), Buku Tamu Museum Perjuangan (19 puisi), Puisi-puisi Sepi (9 puisi), Kota, Pelabuhan, Ladang, Angin dan Langit( sebuah puisi panjang), Sajak Ladang Jagung (37 puisi), Manifestasikumpulan bersama: Armaya, Djamil Suherman, Goenawan Mohamad, Hartoyo Andangdjaya, Mohammad Diponegoro, M. Saribi Afn, dan M. Yoesmanan (Taufiq Ismail menyumbangkan 5 puisi) 16 sajak terjemahan, dan 9 puisi berbahasa Sunda. Hingga tahun 1984, Pamusuk Nasution mencatat 39 puisinya yang belum dikumpulkan, dan pada 1998 Taufiq Ismail kembali menerbitkan 100 puisinya bertajuk Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia. Mengingat hingga kini Taufiq Ismail masih kreatif dan produktif menulis puisi untuk berbagai kesempatan, berbagai tema, dan pada berbagai acara,  maka tidak menutup kemungkinan jutaan puisi (bakal) ditulisnya. 
_______________   
*) Peneliti pada Pusat Kaji Darindo


Video Lengkap "Mata Najwa": Jokowi atau Prabowo?

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com - Dipandu Najwa Shihab, Debat Capres yang digelar Metro TV lewat acara "Mata Najwa" dinilai publik lebih fair dibanding acara nyaris yang menampilkan capres dan tim kampanye Capres-Cawapres yang diadakan stasiun televisi lain.

TV One dan Grup MNC, misalnya, Prabowo-Hatta mendapatkan porsi pemberitaan yang jauh lebih besar dibanding pasangan Jokowi-JK.

Berikut rekaman debat capres yang disiarkan Metro TV. Video ini bersumber dari http://www.youtube.com/watch?v=k-f7dEuydR0:








Sekda Tani Jokowi: Sebanyak 1,2 Juta Petani dam Buruh di Sumsel akan Pilih Jokowi-JK

Ahmad Marhaen/Teraslampung.com

Anwar Sadat
PALEMBANG - Ketua Sekretariat Daerah Tani Jokowi Provinsi Sumatera Selatan, Anwar Sadat, mengklaim kurag lebih ada 1,2 juta petani dan buruh tani di Sumatra Selatan akan memilih Jokowi-JK. Mereka memilih Jokowi-JK karena pasangan ini memiliki agenda reforma agraria yang lebih jelas dari pasangan calon lainnya. Sebab melalui agenda reforma agraria tersebut, persoalan yang dihadapi para petani di Sumatra Selatan dapat terselesaikan.

“Satu-satunya cara untuk menyelesaikan persoalan tersebut, yakni pemerintah harus melakukan reforma agraria. Nah, pasangan Jokowi-JK lebih jelas agendanya mengenai reforma agraria ini, seperti akan membagikan sekitar 9 juta hektar tanah bagi para petani, buruh tani, dan petani gurem,” kata Anwar Sadat, di Palembang, Kamis (29/05/2014).

Menurut Anwar Sadar nasib 1,2 petani dan buruh tani di Sumatra Selatan sangat memprihatinkan. Selain hidup miskin, mereka juga terlibat konflik dengan berbagai perusahaan besar dan pemerintah terkait dengan lahan. Baik perusahaan perkebunan sawit, HTI (Hutan Tanaman Industri), pertambangan batubara, emas, migas, dan lainnya.

Anwar Sadat mengatakan tim kampanye Jokowi-JK bukanlah orang-orang yang bermasalah dengan persoalan agraria di Indonesia sehingga perjuangan untuk membela dan memperbaiki nasib petani lebih bisa diterima para petani.

“Jika Jokowi-JK terpilih menjadi pemimpin Indonesia, maka dijamin para penjahat lingkungan hidup mendapatkan perlindungan politik, justru para penjahat tersebut akan menerima sanski hukum,” kata mantan Direktur Walhi Sumatera Selatan itu.

Dijelaskan Sadat, saat ini ada ketimpangan dalam menguasai tanah, antara jutaan petani dengan puluhan perusahaan asing dan nasional.

“Lahan petani di pedesaan kini di bawah 0,25 hektar. Ini sangat jauh jika dibandingkan dengan perusahaan sawit asing seperti Guthie Malaysia, Wilmar International Group Singapura, Hindoli Cargill Amerika, Kualalmpur Kepong Bhd Malaysia, SIPEF Group Belgia, dan Golden Hope Group Malaysia, yang mengusai puluhan hingga ratusan ribu hektar. Ini belum termasuk lahan yang dikuasai perusahaan pertambangan batubara, emas, HTI, dan lainnya,” kata Sadat.

Sementara itu sekitar 0,2 persen penduduk yang menguasai 56 persen aset nasional dengan konsentrasi aset 87 persen dalam bentuk tanah. Akibatnya berdasarkan Rencana Strategis BPN 2010-2014 terdapat 7.491 kasus konflik agraria. Yang masuk dalam kategori konflik 858, sengketa 4.581, dan perkara tanah 2.052 kasus. Sedangkan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), mencatat sejak 2004-2012 terjadi 618 konflik agraria di Indonesia dengan areal 2.399.314,49 hektar, dan lebih dari 731.342 keluarga menjadi korban ketidakpastian agraria. Dari seluruh perkebunan sawit, 59 persen berkonflik dengan rakyat, yaitu 591 kasus konflik di 22 provinsi dan 143 kabupaten.

Di Sumsel, kata Sadat, dari 2009-2014, tercatat 60-an konflik agraria. Konflik ini tersebar sembilan kota dan kabupaten, yakni Palembang, Ogan Komering Ulu (OKU), dan Ogan Komering Ilir (OKI). Lalu, Ogan Ilir (OI), Banyuasin, Musi Banyuasi (Muba), Musi Rawas (Mura), Ogan Komering Ulu (OKU), Muara Enim dan Lubuk Linggau. Hingga 2012, hanya 14 kasus diselesaikan. Kabupaten Muba paling banyak konflik agraria, sekitar 23 kasus.

“Jadi tidak masuk di akal jika 1,2 petani dan buruh tani, yang juga merupakan masyarakat adat di Sumsel tidak memilih pasangan Jokowi-JK,” ujar deklarator Seknas Tani Jokowi ini.

Bagaimana menjaga suara sebesar itu? “Kami akan mengoptimalkan semua organ tani, termasuk lembaga adat seperti AMAN Sumsel,” katanya.

Momock B. Sumiarso: "Pelaku Korupsi di Lampung Itu Berani dan Licin"

Mantan Kajati Lampung Resmi Jabat Direktur Intelejen Kejagung

Zaenal Asikin/Teraslampung.com


Momock Bambang Sumiarso (Teraslampung.com/Zaenal Asikin)
BANDAR LAMPUNG - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung, Momock Bambang Samiarso,  resmi menjabat Direktur Intelijen Kejaksaan Agung (RI), Rabu (28/5). Jabatan eselon IIa tersebut,merupakan jabatan strategis dua tingkat dibawah Jaksa Agung Muda (JAM).

Momock menggantikan Ajimbar yang juga dipromosikan menjadi Kajati kelas I Sumatera Selatan. Sementara jabatan kepala Kejati Lampung akan diisi Sri Harjati, mantan Wakil Kejati Sumatera Selatan.

"Ini adalah amanah, saya wajib menjalankan amanah dan tugas ini, kendati masih ada beberapa perkara yang harus dituntaskan. Saya percaya pengganti saya Ibu Sri mampu menuntaskannya," kata Momock melalui ponselnya, Kamis (29/5).

Momock mengakui, delapan bulan dirinya menjadi Kajati Lampung bukanlah waktu yang singkat, karena penuntasan perkara yang menjadi tunggakan, bahkan beberapa di antaranya terdapat perkara yang sudah diproses bertahun-tahun.

"Jabatan itu bukan dilihat dari jangka waktunya, tapi apa yang sudah diperbuat. (Perkara hukum) di Lampung ini sangat unik. Perkara nyaris sama. Pelaku korupsi sangat berani, nyaris tanpa rasa takut.  Sebenarnya saya belum puas dengan penuntasan kasus yang saya lakukan. Masih ada  beberapa perkara yang belum tuntas," ujarnya.

Momock menuturkan, selama ia menjabat Kajati di Lampung ada 17 berkas perkara yang sudah diselesaikan, salah satunya adalah kasus dugaan korupsi Proyek Jalan Lintas Pantai Timur (Jalinpantim) yang sudah diproses selama tiga tahun tetapi mandek.Sementara kasus yang menjadi tunggakannya adalah pencarian mantan Bupati Lampung Timur, Satono, terpidana kasus korupsi APBD Lampung yang kabur beberapa waktu lalu.


"Kejati yang baru pastinya akan mampu memacu jaksa di Lampung agar lebih berani lagi menghadapi koruptor. Saya dapat katakan bahwa koruptor di Lampung sangat licin dan cerdik," jelas dia.

Terpisah, Plh Kasi Penkum Kejati Lampung, Ali Rasab Lubis, mengatakan selain Momock, Asintel Kejati Lampung Sarjono Turin juga akan menduduki jabatan baru sebagai Kasubdit Tipikor di Kejagung. Kepindahan petinggi Kejati Lampung tersebut, diikuti Wakajati Lampung Abdul Azis yang akan menjadi jaksa fungsional.

"Selain Kajati dan Wakajati yang pindah tugas, ada beberapa jaksa lagi yang dipindahtugaskan. Yakni Banua Purba koordinator Pidsus menjadi Kajari didaerah Indonesia timur. Sementara dari jaksa fungsional yakni Kohar, Sitorus pindah ke Kejati Bangka Belitung, Ferry pindah ke Kejati Bengkulu dan saya sendiri (Lubis-Red) tugas di Kepulauan Riau,"kata Lubis, Kamis (29/5).

Menurutnya, perubahan personel di Kejaksaan itu murni sebagai langkah penyegaran organisasi. "Pergantian ini tidak akan berpengaruh dengan perkara-perkara yang sedang ditangani dengan Kejati selama ini. Justru diharapkan perkara-perkara yang sedang ditangani akan segera diselesaikan  jaksa-jaksa yang baru," kata dia.

Berita Terkait: Mutasi Besa-Besaran di Kejati Lampung

Penganiaya Anak Kandung Ditangkap Polisi

Zaenal Asikin/Teraslampung.com


BANDAR LAMPUNG - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandarlampung menangkap Andi Wijaya (32), penganiaya anak kandung, saat hendak kabur ke Jakarta dengan sebuah bus, Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Andi ditangkap saat berada di dalam bus di Kabupaten Pesawaran, karena menganiaya anak kandungnya , Siauping alias Ping Ping (11 tahun) hingga memar sekujur tubuhnya dan tulang rusuknya patah .

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya, mengatakan penangkapan terhadap tersangka Andi Wijaya  berkat laporan kakek korban, MP Sihombing , yang juga ayah kandung Andi.

“Tersangka Andi dilaporkan ayahnya karena melakukan penganiayaan terhadap anak kandung dan ayah kandungnya sendiri. Diduga, pelaku  sering menganiaya anaknya karena kesal dengan mantan istrinya yang bari saja menikah lagi. Andi kami tangkap di dalam bus di perbatasan antara Pesawaran dan Bandarlampung, saat akan pergi ke Jakarta,” kata Dery, Kamis (29/5).


Dery mengungkapkan, Andi Wijaya  menganiaya anak kandungnya saat berada di rumah orang tuanya di Perumahan Nila Kandi, Telukbetung, Bandarlampung pada Senin, sebulan lalu  (7/4/2014).  Akibatnya, korban luka lebam sekujur tubuhnya, tulang rusuknya patah, dan telinga kirinya mengkerut dan mengecil karena kerap mendapat jeweran orangtuanya.

“Akibat penganiayaan ayahnya sendiri, Ping-Ping  harus dirawat di Rumah Sakit Mitra Husada (RSMH) Kabupaten Pringsewu. Awalnya, ayahnya takut melapor polisi.Namun, ketika Andi hendak kabutr ke Jakarta dia melapor ke kepolisi,” kata Dery.

Andi akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan anak  dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sementara tersangka Andi Wijaya mengaku penganiayaan  terhadap  anak kandungnya karena anaknya sering melawan ibu tirinya (M, istri muda Andi). Selain itu, dia juga jengkel dengan ibu kandung Ping-Ping (mantan istri Andi) karena menikah lagi dengan pria lain. Padahal, Andi masih berharap akan rujuk lagi dengan mantan istrinya.

“Saya khilaf, karena Ping-ping ini sering melawan dan sering membuat kesal istri saya. Anak saya  sering buang air besar di celana, mengambil coklat di supermarket. Saya kemudian disuruh istri saya agar mendidik anak dengan keras,” kata Andi.

Andi mengaku kekerasan terhadap anaknya sudah sering dia lakukan sejak setahun terakhir. Menurut Andi, ia sebenarnya baru saja pulang ke rumah orang tuanya di Nila Kandi, Bandarlampung, setelah lama tinggal di luar Lampung.

“Karena saya dilaporkan ke polisi, saya disuruh kabur sama istri saya. Saya kabur ke daerah Pekanbaru, Riau; sementara istri saya pulang ke rumah orang tuanya di Tanjung Balai, Sumatera Utara.  Medan,” kata Andi.

Perangi Narkoba, Polda Lampung akan 'Back-up' Polresta

AKBP Sulistyaningsih
Zaenal Asikin/Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG – Kepolisian Daerah (Polda) Lampung akan back-up Kepolisian Resort Kota Bandarlampung dalam menumpas bandar dan pengedar narkoba di wilayah Kota Bandarlampung. Hal tersebut dilakukan, setelah adanya perlawanan dalam penangkapan bandar besar narkoba di Jalan Abdurrahman Gg. Mangga 2 Kelurahan Sukajawa Kaliawi , Tanjungkarang Barat, pada Rabu  lalu (28/5).

Pada penggerebekan tehadap bandar narkoba Rabu lalu, anggota reserse narkoba Polresta Bandarlampung sempat ditodong pedang samurai, celurit, golok dan senjata tajam lainnya oleh puluhan pelaku pengedar narkoba.

"Itu suda kelewatan. Untungnya dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Sekarang  kami masih mengejar tersangka BD yang menjadi bandar dan otak pelaku perlawanan terhadap polisi,” kata Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, Kamis (29/5).

Sulis juga mengimbau masyarakat di Lampung untuk membantu petugas Polri memerangi narkoba. “Informasi dari masyarakat itu sangat penting. Kalau ada orang yang sedang mengonsumsi narkoba atau kelompok orang sedang pesta narkoba, tolong informasikan kepada polisi,” kata dia.

Dalam penggerebegan di rumah para pelaku pengedar narkoba di Kaliawi, Bandarlampung, Rabu sore (25/5) polisi menangkap dua orang yang memiliki enam paket sabu-sabu yakni Gilang (20) dan Sutrisno (27). Sedangkan tiga orang pelaku, Mardiyansyah (19), aris setiadi (18), dan feri santoso (20) diduga melakukan pengancaman terhadap anggota polisi menggunakan sajam.

Polisi juga menemukan sepeda motor, timbangan digital, dan senjata tajam milik bandar narkoba berinisial Bd dirumahnya, Namun, petugas tidak menemukan bandar narkoba yang dicari tersebut.

Bd berhasil kabur sebelum petugas datang melakukan penggrebekan. Petugas kini masih memburu tersangka berinisial AC dan Bd kini buron (DPO), Bd merupakan bandar besar sabu dan yang melakukan pengancaman terhadap anggota. Untuk barang bukti yang diamankan petugas, 20 paket sedang ganja, 6 paket sedang sabu-sabu dan empat bilah senjata tajam jenis parang, belati dan sangkur. Kelima tersangka kini diamankan di Mapolresta guna dilakakun penyelidikan dan pengembangan.

Terpisah, salah seorang warga sekitar yakni kampung Sukajawa saat ditemui tersalampung.com. Dia mengaku ketakutan saat proses penggerebekan kemarin yang dilakukan oleh anggota kepolisian bersenjata lengkap.

"Kami semua ketakutan saat banyak polisi datang menggerebek ke daerah ini, banyak juga kemaren ibu-ibu yang menangis karena khawatir ada peluru nyasar. Padahal kami sebagai warga atau tetangga tidak mengetahui kalau ada yang menjadi bandar narkoba disini," kata salah satu warga yang meminta enggan disebutkan namanya.

Warga itu mengaku berterima kasih kepada polisi karena pelaku tersebut selama ini sering meresahkan warga. “Mereka membuat resah., sering mabuk-mabukan. Kami takut menegurnya. Ketemu mereka saja kami takut. Mudah-mudahan  setelah kejadian kemarin  keadaan di wilayah kami akan berubah,” kata warga tersebut.

Ludruk Karya Budaya Mojokerto Peringati 45 Tahun Berkiprah di Dunia Seni Tradisi

Kelompok seni Ludruk Karya Budaya Mojokerto (ist)
Aan Frimadona Rosa

MALANG, Teraslampung.com - Kelompok kesenian Ludruk Karya Budaya (LKBM) Kota Mojokerto menggelar rangkaian kegiatan seni untuk memperingati 45 tahun kiprahnya  di dunia kesenian  tradisi.

Selain  peluncuran dan bedah buku "Mbeber Urip" karya Cak Edy Karya dan Kidungan Jula-Juli selama 12 jam nonstop, pada Rabu malam (28/5) juga digelar pementasan ludruk berjudul “Keris Tunjung Biru”,  di Taman Krida Budaya Jawa Timur, di Kota Malang. Lakon yang disutradarai Mijil Pawestri itu bersumber dari cerita rakyat Jawa.

Ratusan penonton pun antusiss menyaksikan pertunjukan berdurasi sekitar dua jam itu.Penonton tidak hanya berasal dari Malang, tetapi juga dari beberapa daerah kabupaten dan kota lain di Jawa Timur.

Selain ketoprak dan wayang kulit, ludruk merupakan kesenian tradisional yang sudah lama mengakar dalam masyarakat Jawa Timur. Pada awal pertunjukan biasanya akan ditampilkan tarian Remo.

Pentas tari pada acara bedah buku. (ist)
Meskipun zaman sudah berubah dengan makin banyaknya jenis seni modern, kesenian ludruk masih hidup di Jawa Timur. Menurut Eko Edy Susanto, pimpinan LKBNM, warga Jawa Timur sampai sekarang menggemari ludruk karena cerita yang dibawakan sangat dekat dengan kehidupan mereka. Selain cerita rakyat, cerita yang diangkat dalam pementasan ludruk menurut Eko adalah cerita sehari-hari.

“Kami akan terus setia mementaskan ludruk dengan kisah-kisah rakyat,” kata Eko Edy
Bahasa yang dipakai pun juga bahasa sehari-hari. Diselingi dengan aneka humor yang segar, membuat  ludruk menjadi tontotan disukai masyarakat Jawa Timur.

Eko Edy mengatakan kelompok kesenian Ludruk Karya Budaya Mojokerto lahir pada 29 Mei 1969. Selama puluhan tahun berkiprah di dunia seni tradisiional, kelompok Ludruk Karya Budaya Mojokerto sudah mendapatkan banyak mendapatkan perhargaan.

Cukuplah Pilihan, Hanya Hati yang Tahu



Isbedy Stiawan ZS

HIRUK-pikuk, gaduh-genderang menjelang pemilihan presiden tiap menit makin keras. Setiap “congor” sepertinya punya hak dan seakan mendapat perlindungan, untuk berkata-berpendapat-dan berhujat masalah politik ini.

Reformasi membuat setiap individu seperti mendapat kartu bebas untuk berkata apapun. Ditambah lagi, media sosial yang bisa diakses setiap detik dan dari mana pun, kian memperkuat “kebebasan” bersuara.

Maka tidak heran, menjelang pertarungan antara Jokowi-JK dengan Prabowo-Hatta setiap wajah mdia sosial dipenuhi iklan—putih dan hitam—tentang kedua “jagoan” yang akan bertarung itu. Bahkan, “Mata Nazwa” juga ikut “mengadu” kedua kubu itu. Dimulai dari di dudukkannya masing-masing ketua tim pemenangan, ketua partai pengusung, hingga politisi pengusung.

Saya semakin nyesek apabila membaca atau mendengar kampanye dalam berbagai versi tersebut. Sebab, sudah dari bilik privasi: televisi menayangkan para calon presiden (capres), bahkan sejak tahun silam, diskusi, debat dan sejenisnya. Intinya saling memuji jagoannya dan menjelekkan lawannya.

Para aktivis yang sebelum reformasi selalu berjarak dengan kekuasaan, kini terang-terangan merangkul atau menolak (calon) kekuasaan. Mereka juga semakin terang-terangan mencalonkan diri untuk menjadi anggota Dewan, tim sukses, kuasa hukum, dan sejenisnya.

Para aktivis pada masa Soeharto berkuasa berdiri di tengah rakyat dan menganggap pemerintah (baca: penguasa) mesti dikontrol, dan bila salah berkuasa maka “hanya satu kata: lawan” (kata Widji Tukul). Kini seakan “hanya satu kata: kawan.”

Begitulah euforia politik di Tanah Air. Kalau pada masa berkuasa Orde Baru, orang tak berani terang-terangan mengatakan pilihan (partai)nya atau presiden, apalagi adanya rambu-rambu “rahasia, selain jurdil” sehingga yang tahu pilihannya hanya dirinya sendiri—setelah Tuhan.

Kini “kerahasiaan” seperti dicoret. Orang-orang sudah menanggalkan privasi pilihannya. Sehingga antara memilih pilihan dengan menjadi pendukung alias tim sukses, sangatlah tipis. Tengok saja di status dalam media sosial semacam facebook ataupun twitter. Hanya untuk menyebut bahwa mereka sudah punya pilihan dalam pilpres kelak, ditulis sambil menyebut kehebatan yang dipilihnya. Berarti yang bukan dipilih, tentu tak hebat.

Ini sama saja sudah kampanye. Kata-kata seperti itu sama artinya bagian dari tim sukses. Kalau bukan, siapa pilihan hanya hati yang tahu. Kalau bukan bagian dari kampanye, kenapa tidak dikatakan setelah keluar dari bilik pencoblosan kertas suara?

Ya, tanpa disadari, sejatinya mereka sudah bagian dari tim sukses. Hanya, mereka tak mendapat apa-apa dari orang yang dipilih. Sayangnya, mereka masih gengsi: dikatakan tim sukses.


Kampanye Putih

Oyos Saroso H.N.

Kampanye hitam sudah tua usianya. Kalau dia manusia, pastilah ia jalannya sudah tertatih-tatih seperti Mbah Suro Gatho. Meski tua, atau apalah namanya, kampanye hitam tetap dilestarikan sampai sekarang, terutama menjelang pilkada, pemilu, dan pemilihan presiden. Lebih sip lagi kalau kampanye hitam itu dibumbui cap agama dan asal-usul suku. Makin markosip kalau ditambah analisis pakai otak mengsol.

Apa itu kampanye hitam? Tidak perlu bertanya kepada doktor ilmu politik jebolan universitas luar negeri. Orang kampung seperti Mat Nduletak atau Mat Nduletik yang tidak pernah makan bangku sekolah pun tahu: kampanye hitam ialah menyebarluaskan informasi yang tidak sesuaai dengan kenyataan dengan maksud agar pihak yang menjadi sasaran dinilai masyarakat seperti yang disampaikan oleh si pelaku.

Dulu, ketika Caca Marica Hehe masih muda dan belum tahu tentang bol bengkong-nya pemilu, dia sering ikut-ikutan menyebarluaskan informasi yang salah tentang partai tertentu. Misalnya, partai yang gambarnya pohon besar dengan akar berjuntai adalah parpol yang tidak layak dipilih karena menjadi sarang genderuwo.

Pernah pula Caca Marica Hehe ikut-ikutan menyebarluaskan infomarsi bahwa partai bergambar banteng ngamuk itu haram karena isinya orang Kristen.Biar selamat dunia akherat, kata Caca Marica Hehe (menirukan tetangganya yang jago kampanye hitam) pilihlah partai yang ada gambar Kakbahnya.

Itu dulu. Zaman ketika belum ada internet. Era ketika kaum cerdik pandai menjadi anutan dan tempat bertanya. Kini zaman sudah berubah. Era globalisasi, kata jenatnya Mbah Harto dan Pak Dhe Harmoko.

Di zaman globalisasi, ketika dunia bisa dilipat dalam sebuah alat elektronik ukuran segenggaman tangan, komunikasi adalah segala-galanya. Dunia berada dalam genggaman siapa pun yang punya uang untuk membeli telepon genggam canggih dan bisa main internet. Sopir taksi tiba-tiba punya analisis politik cerdas. Tukang sate seperti Mat Dra'i pun bisa menulis status Facebook panjang-panjang, meskipun isinya seragam.

Pemilu zaman pesawat televisi layar hitam putih dan dunia nir-internet tentu beda dengan pemilu zaman kiwari. Dulu orang cuma berani bisik-bisik untuk tidak memilih Golkar. Sekarang orang memaki calon presiden bisa bisa seenak jidatnya sendiri. Kalau makian itu berdasarkan fakta--atau setidaknya orang ramai pernah melihat bukti dan dampak perbuatan si calon pemimpin A, B, dan X atau Y-- sih enggak apa-apa. Namun, kalau yang jadi bahan makian kelas terminal cuma desas-desus, rumor, kecap basi, dan kisah bohong, lalu apa bedanya dengan tukang obat di pasar tradisional di kampung-kampung yang jualan obat sambil ngecap dengan maksud menipu calon pembeli? Apa bedanya dengan preman Blok M yang jualan obat palsu pemutih kulit  sambil menarik calon pembeli dan memaksa korbannya membeli dagangannya?

Sikap kritis dan memakai otak waras. Itulah mestinya yang jadi dasar kaum cerdik pandai yang disebut sebagai dosen, pengamat politik, akademikus dll itu untuk memberikan pencerahan kepada publik. Kalau cerdik pandai sudah tidak bisa membedakan antara nalar dan syahwat, antara nafsu pribadi dengan kesadaran memberikan pencerahan kepada publik, dan cara braokannya sama dengan cara Suto Blawong, ya.... mestinya berhenti saja jadi cerdik pandai. Tidak perlu mengajar. Lebih baik mencangkul di sawah dan tidak menambah dosa dengan mengumbar syahwatnya ke mana-mana.

Sebulan menjelang pemilu presiden, yang kita butuhkan  bukanlah kehebatan cara cerdik pandai bercoletah tentang calon yang dia bela dan akan dipilih. Yang dibutuhkan adalah kesadaran banyak orang --terutama kaum cerdik pandai, apalagi jebolan universitas luar negeri-- untuk memberikan pendidikan politik yang baik. Itulah barang langka yang sudah lama dibuang ke tong sampah oleh para politikus sesat dan kini diam-diam ditinggalkan pula oleh aktivis NGO karena ditinggal lari Tuan Funding.

Orang bodoh bin dungu seperti Mat Nduletak dan Mak Nduletik tidak perlu diajari cara menyebarluaskan kampanye hitam. Mereka perlu diajak ramai-ramai kampanye putih....




Kuliner: Dodol dan Sirup Salak Cegah Prostat




Siti Qodratin Aulia/Teraslampung.com


 
Dodol salak
Banjarnegara—Kaum pria memiliki resiko terkena kangker prostat. Namun tak perlu khawatir, pasalnya penyakit yang menjadi momok sebagian kaum pria itu dapat dicegah dengan manisan dan sirop salak. Oleh-oleh khas Banjarnegara, Jawa Tengah, yakni dodol dan sirup salak, diyakini dapat mencegah prostat.

Tak heran, sekira 3000 hektar lebih area Kabupaten Banjarnegara merupakan hamparan kebun salak. Jenis salak pondoh khas Banjarnegara memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi rasa ataupun ukurannya.

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, kini buah salak mulai dibuat berbagai olahan makanan. Salah satunya dodol dan sirup. Dan, konon, kandungan zat pektin pada makanan olahan salak ini bermanfaat untuk pencegah kangker prostat.

Buah salak, bahasa latin disebut salacca edulis ini, memiliki kekhasan rasa: manis dan asam. Untuk membuat olahan makanan menjadi dodol dan sirup ini cukup mudah.

Pertama-tama buah salak dikupas, setelah itu dihaluskan (diparut/diblender). Air perasan dimanfaatkan untuk membuat sirup, sementara untuk daging bisa dicampur dengan gula dan tepung untuk dijadikan dodol salak.

Sirup salak
Dodol ataupun sirup salak memiliki keunikan rasa tersendiri, yaitu manis dan asam. Dan, yang lebih penting, salak mengandung zat betakarotin dan pektin yang mampu mencegah terjadinya kangker prostat.

Menrut Agus Ujianto, ahli medis, selain untuk pencegahan kangker buah salak ataupun olahan makanan yang terbuat dari buah salak juga banyak mengandung serat, sehingga sangat bagus untuk pencernaan.

Kini makanan olahan dari buah salak berupa dodol ataupun sirup mulai laris dijual ke pasaran. Berharga antara Rp15 ribu hingga Rp30 ribu perkemasan, tak merobek dompet bukan?

Libur Panjang, Pintu Tol Cikampek Macet



Fernanda Gunsan/Teraslampung.com


Beginilah jika kemacetan di Tol Cikampek (dok)

Cikampek—Menjelang hari libur kenaikan Isa Almasih dan dan liburan panjang akhir pekan, jalan tol Cikampek macet, Rabu (28/5) sekira pukul 23.00 WIB.

Kendaraan pribadi dari arah Jakarta menuju Pantura di Gerbang Tol Cikampek membeludak. Akibatnya, antrian panjang menjelang pintu keluar Tol terjadi. Kemacetan juga terjadi pada jalur sebaliknya. Antrian sepanjang 5 kilometer.

Kendaraan yang mengantri mayoritas milik pribadi ini, dalah warga Jakarta dan sekitarnya untuk memanfaatkan hari libur kenaikan Isa Almasih, Kamis (29/5). Mereka ingin berlibur mudik ke kampung halaman dan sejumlah tempat wisata di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selain antrian panjang di pintu keluar tol Cikampek, ribuan kendaraan pribadi bernomor polisi B dari Jakarta menuju pantura juga terjebak macet saat keluar gerbang tol Cikampek. Banyaknya kendaraan besar seperti truk pengangkut barang dan bus, membuat arus lalulintas semakin macet.

Surya Wijaya, warga Jakarta, yang akan ke Jawa Timur mengaku ingin memanfaatkan hari libur Isa Almasih dan liburtan panjang. Dirinya akan berlibur ke kampung halaman. “Ya, Jumat kan hari terjepit, jadi bolos kerja,” kata PNS di Jakarta ini.

Hal sama dikatakan Lia, asal Tangerang. Ibu rumah tangga ini membawa kendaraan pribadi bersama keluarga, hendak berlibur ke Semarang. “Anak-anak minta liburan keluar kota. Mumpung Jumat kejepit, ya kapan lagi,” katanya.

Meski demikian, polisi lalulintas Polres Purwakarta belum mengalihkan arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Pantura melalui jalur alternatif. Antrian panjang di pintu tol Cikampek ini diperkirakan akan terjadi hingga Kamis (29/5) dinihari.



Blok Cepu Diprediksi Sumbang Produksi 20 Persen Minyak Nasional

Kilang Minyak Lapangan Banyu Uriip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur (dok)
JAKARTA, Teraslampung.com- Produksi minyak Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur diprediksi biesa berkontribusi 20 persen produksi minyak nasional. Target produksi tersebut menurut Menteu Energi dan Sumnber Daya Alam (ESDA) Jero Wacik akan dilakukan secara bertahap.

“Proyek Cepu adalah proyek yang besar sekali, akan menghasilkan nanti pada produksi puncaknya akan mencapai 165.000 barel per hari, itu saya hitung revenuenya per hari kira-kira Rp 50 triliun per tahun, itu akan besar sumbangannya kepada negara kita,” kata Wacik, Rabu      (28/5).

Menurut Wacik, saat ini produksi lapangan yang dikelola kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) Mobil Cepu Ltd (MCL) itu sebesar 29.000 barel minyak per hari. Pada September 2014 Lapangan Banyu Urip ditargetkan bisa naik 10.000 barel minyak per hari. Itu terutama dengan adanya tambahan fasilitas produksi awal dan ditargetkan mencapai puncaknya sebesar 165.000 barel per hari pada April tahun 2015.

Wacik berharap, proyek Cepu dapat segera selesai seluruhnya dan dapat diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Mudah-mudahan saat diresmikan nanti produksi perdananya  30.000 barel per hari. Pada November 2014 diharapkan sudah bisa produksi  80.000 barel per hari dan bulan April  2015 sudah produksi penuh sebesar 165.000 barel per hari,” ujar Wacik.

Lapangan Banyu Urip diperkirakan mengandung lebih dari 450 juta barrel minyak dan direncanakan dapat memproduksi 165.000 barel minyak per hari.

Fasilitas tersebut mencakup 49 sumur pada tiga anjungan sumur, sebuah fasilitas pengolahan pusat, pipa sepanjang 95 kilometer untuk mengalirkan minyak ke fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (Floating Storage and Offloading/FSO) bermuatan maksimal 1,7 juta barrel. Kapal tangker akan mengangkut minyak dari FSO tersebut ke pasar domestik dan dunia.

Pengembangan dan produksi Lapangan Banyu Urip ke depan akan membawa keuntungan berarti bagi Indonesia. Selain dari sisi penerimaan negara yang cukup besar, multiplayer efek lainnya juga akan dapat dirasakan khususnya bagi masyarakat sekitar dan bangsa Indonesia pada umumnya.

Bukan Tim Sukses

Mustafa Ismail
Mustafa Ismail*

Sebetulnya ini status tak penting. Namun, saya merasa perlu menuliskannya -- minimal -- untuk kembali mengingatkan diri sendiri agar tak larut dalam hiruk pikuk dan hujat-menghujat soal capres. Saya memang tidak berada di posisi seperti sejumlah teman (yang mungkin saja dibayar atau pun tidak dibayar) untuk mendukung sekaligus menghantam capres tertentu.

Mengapa? Pertama, saya bukan bagian dari jejaring partai politik. Juga bukan bagian dari pemerintahan (yang kita tahu pantai pemerintah atau pendukung pemerintah cenderung mendukung siapa). Jadi saya tidak beban "utang moral" kepada orang atau partai yang mengajak saya masuk lingkaran kekuasaan. Sehingga saya tidak perlu cari muka dengan status yang mendukung lingkaran yang telah "menolong" saya sambil terus menohok pihak atau partai lain yang berseberangan dengan lingkaran politik saya.

Kedua, saya bukan tim sukses, bukan tim media sosial (yang pastilah dibayar untuk itu), bukan pula pasukan hore-hore atau penggembira. Maka itu saya merasa tidak perlu menulis status atau membagi tautan yang berkaitan dengan capres tertentu sambil menghujat capres lain. Saya hanya punya sikap personal untuk memilih salah satu capres itu pada 9 Juli nanti dan tidak perlu pula saya umbar-umbar lewat facebook maupun twitter. Sebab saya bukan siapa-siapa, sehingga apa pentingnya buat orang lain untuk tahun pilihan saya.

Ketiga, saya tidak sedang cari muka kepada salah satu kelompok tertentu -- agar misalnya tetap berada di lingkaran kekuasaan. Juga tidak sedang mencari cara agar saya nanti diajak masuk lingkaran pemenang. Jadi tidak ada kewajiban bagi saya untuk menyanjung pihak satu setinggi langit atau rela mencium kentutnya yang bau sambil memaki dan menjatuhkan pihak lain. Selain itu, menurut nilai-nilai yang saya pegang teguh, orang yang mencela orang atau pihak lain sesungguhnya lebih tercela dari orang atau pihak yang dia cela!

Keempat, tindakan mencela atau menjelek-jelekkan orang atau pihak lain adalah model marketing paling barbar, bodoh, tak kreatif, dan tak beretika. Marketing modern selalu berusaha mengangkat keunggulan produknya untuk meraih posisi di pasar tanpa menyenggol-nyenggol pihak lain. Marketing seperti inilah yang memberi kenyamanan bagi positioning produk. Sebab, marketing yang menyerang produk lain sesungguhnya, tanpa dia sadari, ia sedang merendahkan produknya sendiri.

Kelima, jika saya mendukung secara brutal seseorang atau satu pihak sambil menyerang secara brutal orang atau pihak lain, bagaimana jika pihak yang saya serang itu justru yang jadi pemenang? Saya akan malu hati nantinya untuk berada di bawah kemenangan dia. Meskipun dalam politik tidak ada musuh abadi dan yang ada kepentingan abadi, namun politik tidak bisa dilepas dari etika dan moralitas. Tapi apa kata dunia jika pada suatu masa saya mencela habis-habisan tapi ketika ia tampil jadi pemenang saya pun mencari cara untuk mendekatinya, menjadi partner koalisi misalnya -- dengan berbagai alasan pembenaran.

Keenam, saya tidak ingin memperlihatkan ketololan dan kebodohan saya di media sosial dengan menyerang orang lain secara tak beradab. Apalagi, status dan komentar saya bukan didasari oleh fakta, tapi lebih sebagai opini yang berangkat dari desas-desus bahkan fitnah. Saya pasti akan malu sekali jika komentar saya keliru ketika disandingkan dengan fakta-fakta yang sebenarnya. Saya ingin menjadi salah satu pemilih yang memilih tanpa diketahui siapa yang saya pilih. Karena saya bukan siapa-siapa.

Pamulang, 28 Mei 2014

* Penyair, Jurnalis di  MBM Tempo 

Semoga Allah Senantiasa Menyinari Batin Kita

KH Mustofa Bisri (foto Timur Sinar Suprabana)
K.H. Musthofa Bisri*

"Bagi kaum muslimin yang benar-benar beriman, adakah yang lebih DIIMANI dan DIIKUTI melebihi Kitab Suci Al-Quran dan Pemimpin Agung Rasulullah SAW?

Untuk menjawab kepada DIRI SENDIRI, tunggu ketika ada KEPENTINGAN. Jangan-jangan hanya karena kepentingan remeh-temeh duniawi saja, PETUNJUK Al-Quran dan ARAHAN Rasulullah SAW terabaikan.

Semoga Allah senantiasa menyinari batin kita untuk mencermati kepalsuan dunia dan melindungi kita dari tipudayanya. Amïn."

Mari Memilih!

Marco Kusumawijaya*

Kalau dipikir-pikir, pilpres ini, apapun hasilnya, tak akan mengubah hidup saya secara berarti. Tapi saya merasa sangat tidak bertangung-jawab kalau golput.

Pekerjaan saya dengan komunitas, kesenian, perencanaan kota dan arsitektur ekologis rasanya tidak akan berubah siapapun presidennya. Menjadi lebih mudah atau lebih sulit, iya; tapi, dari dulu juga demikian, sebab keadaan seperti itu memang kehendak Sejarah.

Saya memilihnya bukan karena hal itu pernah mudah atau sulit, tapi karena perlu dan karena diletakkan Sejarah dalam arus itu. Pada usia 50an, juga tidak banyak yang dapat saya harapkan untuk diri sendiri ataupun untuk saya kontribusikan, kecuali dengan meneruskan apa yang saya perbuat sekarang. Kesempatan saya sudah selesai.

Tapi bagaimana dengan puluhan jutaan anak-anak muda kita yang penuh bakat, vitalitas, dan harapan? Mereka perlu mendapatkan kesempatannya untuk memberi dan menerima kehidupan lebih baik di negeri ini. Bagaimana dengan jutaan rakyat yang belum menerima listrik di desa-desa mereka? Bagaimana dengan para petani yang tidak pasti bagaimana menyekolahkan anak-anaknya? Apakah mereka juga akan mengalami negeri yang sumber daya alamnya makin rusak?

Bagaimana mereka akan menata kembali kalender musim tanam mereka yang kini kacau balau? Apakah mereka juga akan mengalami kegembiraan yang berkurang karena kebebasan budayanya yang dikekang? Apakah mereka harus menerima terbelakang di lumbung negeri sendiri, sementara dunia berlari dengan cepat?

Demi mereka itu, kita tidak bisa netral. Tidak bisa golput. Pilihan kita 9 Juli akan berarti buat mereka. Ini saat-saat yang menentukan. Mengambil resiko lebih baik daripada tidak sama sekali.

Mari memilih!

* Marco Kusumawijaya adalah seorang arsitek, mantan Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Direktur Rujak Center or Urban Studies

Satelit NOAA Milik Amerika Rekam 51 Titik Api di Sumetara

Titiik api di Pulau Sumatera yang terrekam Satelit NOAA dan disebarluaskan Badan Meteorologi Malaysia. (Foto: met.gov)
PEKANBARU, Teraslampung.com - Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura pada Rabu (28/5/2014) sore mendeteksi adanya 51 titik api (hotspot) di daratan Pulau Sumatera. Titik api tersebut sebagian besar ada di wilayah Provinsi Riau (37 titik api). Foto titik api tersebut langsung direkaman Badan Meteorolgi Malaysia dan disebarluaskan ke seluruh dunia lewat laman mereka.

Kepala Badan Penanggulanga Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri mengatakan di antara 37 titikk api yang ada di Riau, 12 di antaranya berada di wilayah Kabupaten Rokan Hilir.

“Titik api tersebut diduga merupakan suhu panas permukaan bumi yang tercatat oleh satelit NOAA. Itu kemungkinan besar akibat kebakaran hutan dan lahan,” kata Said, melalui rilis yang diterima teraslampung.com , Kamis dini hari (29/5).

Menurut Said belasan titik api di Rokan Hilir tersebar di sejumlah wilayah. Antara lain di Kecamatan Pasir Limau Kapas (5 titik), Sinaboi (2 titik), kemudian di Kecamatan Bagan Sinembah, Bangko Pusako, Batu Hampar dan Kecamatan Kubu dan Tanah Putih masing-masing terdeteksi satu titik panas.

NOAA juga mendeteksi adanya enam titik api di Kabupaten Bengkalis, yakni di Kecamatan Bukit Batu (3 titik), Siak Kecil (2 titik), dan Kecamatan Pinggir ada satu titik panas.

Di Kabupaten Pelalawan satelit NOAA mendeteksi adanya enam titik api di Kecamatan Kerumutan (3 titik), dan Pangkalan Kuras, Teluk Meranti serta Ukui masing-masing ada satu titik. Sementara di Kabupaten Siak, titik  api terdapat di Indragiri Hilir serta Kota Dumai masing-masing ada tiga titik panas.

“Di Kabupaten Kampar hanya ada dua titik, sementara daerah lainnya seperti Rokan Hulu, Meranti, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi dan Kota Pekanbaru tidak ada titik api,” kata Said.
.
Berita terkait: Presiden SBY: "Jangan Ada Dusta di Antara Kita..."Baca Juga: Presiden akan Ambil Alih Penanganan Kabut Asap

Wah, Dukungan Prabowo Menguat di Wilayah Tapal Kuda dan Madura

JAKARTA, Teraslampung.com - Dukungan untuk pasangan Capres dan Cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dikabarkan di wilayah 'tapal kuda dan Madura. Tapal kuda adalah wilayah di Jawa Timur yang terdiri atas Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi.

"Di tapal kuda apalagi Madura, Prabowo yang kuat. Ini karena figur Prabowo. Prabowo dianggap calon yang cerdas, punya kemampuan, dan itu bersinergi dengan kriteria capres yang diharapkan masyarakat tapal kuda dan Madura," kata Direktur Pusat Demokrasi dan HAM (Pusdeham) Universitas Airlangga, Muhammad Asfar saat dihubungi ponselnya, di Surabaya, Rabu (28/5).

Asfar menjelaskan faktor kedua menguatnya Prabowo ini adalah munculnya isu latar belakang Jokowi, di antaranya isu sosial keagamaan. Faktor ketiga, sebagian kiai dan ulama berpengaruh di Jawa Timur mendukung Prabowo.

Menurut Asfar, hal itu menyebabkan sebagian warga NU memilih untuk mengikuti apa yang didukung kiai. Soal PKB, Asfar mengatakan pemilihan umum legislatif beda dengan pemilu presiden.

"Apalagi, sebagian warga NU melihat sosok Mahfud MD yang menjadi Ketua tim pemenangan Prabowo sebagai acuan," kata dia.

Asfar mengatakan  isu pelanggaran hak asasi manusia yang menghantam Prabowo tak akan banyak berpengaruh terhadap pilihan masyarakat di daerah tapak kuda dan Madura.

"Isu itu sudah muncul sejak puluhan tahun lalu. Jadi itu bukan isu baru yang membuat orang bisa berubah pilihan. Beda dengan Jokowi. Jika ada isu baru, orang bisa berubah pilihan," kata Asfar.

Asfar menilai  kekuatan Prabowo dan Jokowi relatif berimbang. "Tinggal strategi terakhir yang menentukan, apakah Prabowo atau Jokowi yang menang. Terutama, partai mana yang bisa mengefektifkan mesin politiknya, Juga seberapa efektif kedua kandidat menggerakkan dan menjaga tim relawan di tingkat akar rumput. Sejumlah tokoh yang masuk ke tim pemenangan masing-masing capres memang memiliki massa masing-masing," ujarnya.

Mahasiswa IBI Darmajaya Ciptakan Sistem Pemantauan Kualitas Air

BANDARLAMPUNG, Teraslampung - Kualitas air pada kolam ikan menjadi salah satu faktor penting dalam menghasilkan panen yang melimpah. Sebab, kualitas air dan suhu air yang baik akan membantu pertumbuhan  ikan secara baik dan ikan tidak mudah  terserang penyakit. Sayangnya,  para petani ikan kerap mengabaikan permasalahan ini.

Mengatasi masalah tersebut, Aditya Fahlevi, salah satu mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya membangun sistem pemantauan  kualitas air pada kolam ikan. Dengan ini, kondisi air pada kolam akan selalu terjaga, sehingga beternak ikan bisa menjadi lebih mudah.

Dikatakan Aditya, faktor kualitas air biasanya kurang diperhatikan oleh peternak ikan. Padahal, kata dia, faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya kolam ikan, yaitu kualitas air dan suhu air. Sementara untuk mendeteksi air, dibutuhkan alat yang mampu mengetahui keadaan air, baik suhu, PH dan tingkat kekeruhan.

“Menjaga kualitas air  merupakan faktor penting dalam budidaya ikan. Kualitas air yang  keruh dan PH air yang tidak baik, dapat menyebabkan ikan mati dan juga suhu air yang kurang baik dapat mengakibatkan kurangnya hasil produksi ikan petani. Alat ini bisa membantu petani untuk mendeteksi kualitas air, sehingga mereka mudah membudidayakan ikan” katanya, Rabu (28/5).

Menurut Adit, perancangan sistem ini terdiri dari empat bagian, yakni rangkaian inputan yang berupa sensor, rangkaian Keypad, rangkaian kontrol dan rangkaian keluaran. Rangkaian inputan, jelasnya, digunakan  untuk mengambil data keadaan air.

“Sementara rangkaian kontrol digunakan sebagai alat untuk mengontrol dan pengolah hasil data. Rangkaian keluaran digunakan sebagai proses keluaran yang berupa tampilan LCD dan suara dan rangkaian keypad digunakan untuk mengatur output suara.” jelas mahasiswa yang mengambil jurusan Sistem Komputer ini.

Langkah pertama yang dilakukan ialah memberikan tegangan kepada alat monitoring kualitas air. setelah alat menyala maka LCD akan menampilkan kalimat, “Alat Monitoring Kualitas Air” maka secara otomatis sensor akan membaca keadaan air, mulai dari suhu, kadar PH maupun kekeruhan air.

“Sensor yang digunakan yakni LM-35 untuk suhu, PH-BTA untuk sensor keadaan PH dan sensor Photodioda untuk membaca kekeruhan air. Dengan alat ini, mudah-mudahan bisa memudahkan peternak ikan mengetahui kualitas air pada kolam, sehingga pembudidaya ikan dapat menentukan langkah terbaik.” harap Adit. Selama melakukan penelitian, Adit mengaku mendapat pendampingan dari Yuni Arkhiansyah, M.Kom selaku dosen pembimbing.

Sementara itu Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi mengatakan karya Aditya menjadi salah satu bukti kreativitas mahasiswa IBI Darmajaya dalam menciptakan teknologi baru. Diharapkan karya-karya tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

IBI Darmajaya sendiri, kata dia, senantiasa mendorong mahasiswa untuk kreatif dalam membuat karya ilmiah. Pihaknya juga telah menyiapkan dosen-dosen yang berkompeten dibidangnya untuk mendampingi mahasiswa dalam melakukan penelitian maupun menyusun rancangan karya ilmiah.“Mudah-mudahan ini menumbuhkan minat mahasiswa untuk mengeksplorasi dirinya menjadi yang terbaik.”harapnya (*)

"Perang Narkoba" di Kampung Sukajawa*

Zaenal Asikin/Teraslampung.com


Pada Rabu pagi (28/5) tiga polisi dari Satuan Narkoba Polresta Bandarlamung akan menangkap seorang pegawai negeri sipil (PNS) berinisial AC dan seorang temannya yang diduga kuat menjadi pengedar narkoba, di Gang Mangga, Kampung Sukajawa, Kelurahan Kaliawi, Tanjungkarang Barat.

Pada saat hendak ditangkap tiba-tiba AC berteriak. Tak lama kemudian puluhan warga yang diduga menjadi anggotajaringan narkoba berdatangan dengan membawa aneka senjata tajam. Bd, salah seorang yang tercatat di Polresta Bandarlampung sebagai bandar besar narkoba, memaksa tiga polisi untuk melepaskan AC.


Bd mengalungkan parang ke leher salah seorang polisi dan mengancam akan membunuh polisi jika AC dan temannya tidak dilepaskan.

Akhirnya polisi melepaskan kedua orang tersebut karena di bawah ancaman dan mengingat situasi yang dianggap membahayakan bagi anggota. Ketiga polisi kemudian pulang ke Mapolresta dan melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada atasannya.


Rabu sore (28/5) sekitar pukul 14.00 WIB, seratusan polisi mendatangi kediaman Bd di di Jalan Abdurrahman Gg. Mangga 2 Kelurahan Sukajawa Kaliawi , Tanjungkarang Barat, Bandarlampung. Selain mencari para pelaku pengancaman terhadap tiga polisi, mereka juga mencari barang bukti narkoba di rubah Bd.

Pada penggerebegan tersebut Bd sudah tidak ada di lokasi. Polisi hanya mengamankan enam orang yang diduga pelaku peredaran narkoba berikut sejumlah barang bukti. Barang bukti yang disita antara lain 20 paket sedang ganja, 6 paket sedang sabu, beberapa senjata tajam, sebuah sepeda motor, dan sebiah timbangan yang biasa dipakai untuk menimbang narkoba.

* Cerita berdasarkan penurutan Kapolresta Bandarlampung dan beberapa saksi mata di sekitar lokasi kejadian. 

Hendak Tangkap Pengedar Narkoba, Polisi Dikepung 25 Orang Bersenjata Tajam

Enam Pelaku Diringkus di Sukajawa, Kaliawi


Zaenal Asikin/Teraslampung.com


BANDARLAMPUNG – Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bandarlampung menggerebeg markas bandar besar narkoba di Jalan Abdurrahman Gang Mangga 2 Kelurahan Sukajawa, Kaliawi , Tanjungkarang Barat, Bandarlampung,  Rabu (28/5/2014), sekitar pukul 14.00 WIB.

Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Dwi Irianto mengaku, penggerebegan kali ini memang dilakukan secara gabungan dengan jumlah personel  mencapai 100 orang, karena jumla orang yang akan ditangkap mencapai puluhan. Sebelumnya mereka mengancam tiga polisi saat hendak menangkap seorang pengedar narkoba.

“Jumlah pelalaku penodongan dan pengancaman terhadap polisi ada 25 orang. Aksi mereka sudah sangat terang-terangan dan membahayakan,” kata Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Dwi Irianto, di Mapolresta Bandarlampung, Rabu (28/5).

Dalam penggerebegan yang dilakukan  Satuan Reserse Narkoba, Sabhara, dan Reskrim itu berhasil menangkap enam pelaku anggota jaringan peredaran narkoba di Lampung berikut barang bukti, 20 paket sedang ganja, 6 paket sedang sabu,  dan senjata tajam.

Selain menangkap enam orang pelaku dari lokasi berbeda. Dua orang ditangkap karena memiliki enam paket sabu-sabu. Sedangkan empat orang pelaku lainnya ditangkap terlibat pengancaman terhadap anggota polisi menggunakan sajam. Sebuah sepeda motor, timbangan digital,  dan senjata tajam milik bandar narkoba berinisial Bd disita polisi. Namun, petugas tidak  berhasil menangkap Bd yang oleh polisi disebut sebagai bandar besar narkoba itu.

 “Bd berhasil kabur sebelum petugas datang melakukan penggrebekan. Petugas kini masih memburu tersangka berinisial AC dan Bd ,” kata dia.

Kapolrestas menuturkan, penggeregan dilakukan menyusul terjadinya penodongan terhadap seorang  anggota Reserse Narkoba Polresta Bandarlampung dengan samurai. Pelaku penodongan diduga adalah anggota jaringan narkoba yang selama ini menjadi incaran polisi.

Dari pantauan teraslampung.com di lokasi, anggota polisi gabungan dan dari Sabhara datang ke lokasi dengan dua truk dan angsung mencari bandar dan pengedar narkoba serta puluhan orang yang melakukan pengancaman menggunakan sanjata tajam. Polisi menyisiri lokasi dengan bersenjata lengkap. Polisi juga menggeledah rumah bandar narkoba dan menghentikan beberapa pengendara sepeda motor yang sedang melintas untuk digeledah.

Menueut Dwi, awalnya anggota Satuan Reserse Narkoba menangkap dua orang pengedar sabu-sabu di wilayah Sukajawa. Salah satu pelaku (berinisial AC) diketahui bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di di salah satu kecamatan di Bandarlampung.

Ketika akan ditangkap AC berteriak. Tak lama kemudian sebanyak 25 kawan-kawannya berdatangan dengan membawa parang, golok, celurit, pisau, dan  samurai

“Ada salah satu bandar berinisial Bd yang mengomandoi rekannya-rekannya untuk mengepung polisi. Mereka  memaksa agar polisi melepaskan rekannya. Tersangka Bd mengalungkan parang ke leher satu anggota buser Satnarkoba.  Bd mengancam akan membunuh anggota polisi tersebut dan menyuruh anggota polisi tersebut untuk melepaskan dua orang temannya yang merupakan sebagai pengedar sabu-sabu,” kata dia.

Dalam kondisi terdesak, kata Kapolresta, akhirnya polisi tersebut melepaskan kedua orang tersebut karena di bawah ancaman dan mengingat situasi yang dianggap membahayakan bagi anggota.

“Kami juga tidak mau kalau anggota kami celaka di lokasi pada saat penangkapan, ketiga anggota kami datang ke Mapolresta dengan membawa barang bukti ganja sebanyak 20 paket ganja dari tangan pelaku,” papar Dwi.

PT TBL Seharusnya Konsisten dengan Komoditas yang Dikembangkan

Supriyanto/Teraslampung.com

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lampng Tengah, Kirsna Rajasa, memberikan penjelasan soal proses perubuhan tamaman di lahan HGU PT Tunas Baru Lampung kepada perwakilan warga empat kampung, di  Kantor Pemkab Lampung Tengah, Rabu, 28 Mei 2014. (Teraslampung/Supriyanto)
GUNUNGSUGIH – Terkait dengan perubahan pemanfaatan lahan hak guna usaha (HGU) PT.Tunas Baru Lampung (PT.TBL) dari kebun sawit menjadi kebun tebu, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lampung Krisna Rajasa menegaskan seharusnya perusahaan tetap mengikuti aturan yang berlaku dalam menjalankan bisnis perkebunannya. Menurut Krisna perusahaan perkebunan tidak boleh mengubah komoditas perkebunan yang dikelolanya seenaknya sendiri.

“Juga harus ada laporan aktivitas perkebunan setiap enam bulan sekali kepada Pemkab. Nanti akan ada penilaian kinerja dan  penilaian perusahaan. Hal ini akan menjadi pedoman dalam rangka penilaian perusahan tersebut,”kata Krisna Rajasa, di Kantor Pemkab Lampung Tengah, di Gunungsugih, Rabu (28/5).

Menurut Krisna, penerbitan Izin Usaha Perkebunan (IUP) PT.Tunas Baru Lampung  berdasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 26/2007  tentang Pedomana Perizinan Usaha Perkebunan. Dalam Peraturan Menteri itu dijelaskan untuk mengubah jenis komoditas dari sawit menjadi tebu, agar IUP-nya terbit syaratnya harus melampirkan IUP yang lama. Yakni IUP pada waktu komoditas sawit.

“Selain itu juga akte pendirian perusahaan dan perubahannya, rekomendasi dari dinas yang membidangi perkebunan di Kabupaten Lampung Tengah,  dan rencana kerja perubahan jenis tanaman. ” Kesemua dokumen yang dipersyaratkan sudah ada.  Jadi dengan dasar fakta inilah dan data yang lalu yang ada pada kami, maka kami terbitkanlah IUP pada bulan Juli 2013,” katanya.

Terkait dengan usia IUP, kata dia, memang IUP tidak dibatasi oleh usi,  tetapi tetap selalu dilakukan monitoring, evaluasi dan penilaian.

“Bilamana dalam proses penilaian ada hal-hal yang tidak pas, tentunya ini menjadi bahan pertimbangan untuk kelangsungan daripada perusahaan itu sendiri. Setiap tahun hal ini kami lakukan,”katanya.

Kepala Kantor Pertanahan Lamapung Tengah, Rusnadi, menjelaskan berkaitan dengan HGU PTTBL, memang sudah ada perubahan pemanfaatan lahan dari komoditas sawit menjadi tebu. HGU-nya sudah diperpanjang berakhir di tahun 2029.

Menurut Rusnadi, seiring dengan terbitnya IUP dan perubahan jenis tanaman sawit menjadi tebu, ada kewajiban dari pihak PT Tunas Baru Lampung untuk mengurus proses perubahan penggunaan lahan.
Proses perubahan penggunaan lahan dari sawit menjadi tebu, kata Rusnadi, permohonannya ditujuakan kepada Kepala BPN RIN melalui Kanwil BPN Pprovinsi Lampung.

Didalam permohonan tersebut, salah satu persyaratannya adalah IUP yang diterbitkan oleh Bupati. ”Jadi UUP dulu terbit, barulah mengajukan perubahan taman yang ada didalam HGU, itulah runtutannya. Dan kewenangan terkait dengan penerbitah HGU ini adalah BPN RI,”kata dia.

Terkait dengan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), Kepala Badan Lingkungan Hidup Irianto Marhasan, mengatakan, luas lahan perkebunan PT.TBL saat ini mencapai 5.415 Ha dengan luasan ini tentunya harus sudah memiliki Amdal yang baik.

“Proses Amdal yang saat ini dilakukan baru sampai kerangka acuan. Kami sudah mengirimkan teguran lagi kepada  PT TBL tanggal 26 Mei lalu. Mereka harus menghentikan  proses Amadal sampai proses penyelesaian masalah  lingkungan dengan warga selesai,” kata dia.

Pengedar Ganja Anggota Jaringan Lapas Way Hui Dibekuk Polisi

Zaenal Asikin/Teraslampung.com

Barang bukti ganja milik Dh (teraslampung.com)
BANDARLAMPUNG - Reserse Kriminal Polsek Tanjungkatang Timur, menangkap Dh (41) pengedar ganja jaringan Lapas Way Hui,Senin (26/5) sekitar pukul 20.30 WIB.

Tersangka ditangkap di Jalan Hayam Wuruk Gang Bukit II, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Tanjungkarang Timur saat sedang transaksi. Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti satu kilogram ganja.

Kapolsek Tanjungkarang Timur AKP Heru Adrian mengatakan, Dh ditangkap setelah ada laporan warga.  "Tersangka kami tangkap ketika sedang bertransaksi dengan pelaku lain berinisial Man. Saat dipergoki polisi mereka berusaha kabur. Tetapi tetapi Dh berhasil kami tangkap,”kata Heru saat konferensi pers, Rabu (28/5).

Petugas menyita 250 gram ganja. Petugas kemudian melakukan penggeledahan di rumah tersangka Dh di Jl Nusantara, Kelurahan Sepang Jaya, Kedaton, Bandarlampung  dan menemukan ganja seberat 750 gram di dalam kardus.

"Man (DPO) kini masih dalam pengejaran polisi. Sedangkan IS yang merupakan bandar, seorang Napi lapas Way Hui yang mengendalikan ganja dari dalam Lapas, pihaknya masih lakukan pengembangan dengan berkordinasi dengan petugas Lapas Way Hui, untuk dapat mengungkap jaringan ganja," kata Kapolsek.

Dh akan dijerat pasal 114 sub pasal 111 ayat (1) UU Nomor 35/ 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Pelaku yang  sehari-hari berprofesi sebagai sopir itu mengaku baru sekali membeli ganja dari terpidana narkoba berinsial IS, seorang  narapidana yang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Way Hui, Bandarlampung.

Dh mengaku mengenal IS melalui temannya (Man). IS memiliki stok ganja dari Aceh. Untuk mendapatkan ganja milik IS, Dh harus mengambilnya di sebuah tempat di Natar, Lampung Selatan.

Menurut Dh, dia membeli satu kilogram ganja dari IS seharga Rp1,6 juta. Ganja  itu kemudian dipecah dalam bentuk paket kecil. Jika semua paket habis,keuntungan bersih hasil penjualan satu kilo ganja itu mencapai Rp 3 juta.

Pemkot Gratiskan Warga Berobat pada 2015


Syailendra Arif/Teraslampung.com

Herman HN
Bandarlampung—Pemerintah Kota Bandarlampun akan menggatiskan seluruh warga di kita ini untuk berobat jika sakit. Program ini akan diluncurkan tahun depan.

Berobat gratis bagi seluruh masyarakat pada 2015, karena selama ini Pemkot Bandarlampung sukses mellaui program berobat gratis bagi warga yang tidak mampu di 12 rumah sakit di Kota Bandarlampung.

Karena itu, pada 2015 Pemkot akan meningkatkan program ini menjadi pengobatan gratis bagi seluruh masyarakat di kota itu, baik dari statusnya mampu atau tidak mampu, Pengobatan bagi warga yang akit akan ditempatkan di kelas 3 seluruh rumah sakit.

Menurut Wali Kota Bandarlampung Herman HN, program ini sangat penting sehingga ke depannya tidak ada lagi masyarakat yang tidak tersentuh pelayanan kesehatan.

“Meski gratis, pelayanan yang akan diberikan tetap yang terbaik,” kata mantan calon gubernur Lampung ini.

Dikatakan Herman,  kendati program ini gratis namun pemerintah tetap akan membayar kepeda pihak rumah sakit. “Jadi tidak ada alasan bagi rumah sakit untuk tidak melayani masyarakat,: tegas orang nomor satu di Kota Bandarlampung ini.


Inilah Jejak PT TBL

Memanen sawit (ilustrasi foto ©Hendra Sagio)
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com - Penasaran dengan 'kehebatan;  aktivitas PT Tunas Baru Lampung Tbk, teraslampung.com menelusuri jejak PT TBL di dunia perkebunan. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa PT TBL adalah pemain lama. PT TBL tak lain adalah anak perusahaan grup PT Sungai Budi.
Data yang didapat teraslampung.com menunjukkan PT TBL
 didirikan tanggal 22 Desember 1973. Perusahaan berdomisili di Jakarta, kantor pusat Perusahaan terletak di Wisma Budi, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6, Jakarta. PT TBL memiliki pabrik dan beraktivitas di sejumlah daerah di Indonesia. 

Antara lain di Lampung, Surabaya, Tangerang, Palembang dan Kuala Enok, dengan perkebunan yang terletak di Terbanggi Besar – Lampung Tengah dan Banyuasin – Sumatera Selatan, sedangkan perkebunan anak perusahaan terletak di Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Kalimantan Barat dengan jumlah lahan perkebunan kurang lebih seluas 99,60 ribu hektare. Adapun jumlah luas lahan yang ditanami kurang lebih seluas 57,32 ribu hektare.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang pertanian, industri, perdagangan, pembangunan, jasa dan pengangkutan. Perusahaan dan anak perusahaan (Grup) tergabung dalam kelompok usaha PT Sungai Budi. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi minyak goreng sawit, minyak goreng kelapa, minyak kelapa, minyak sawit (Crude Palm Oil atau CPO) dan sabun, serta bidang perkebunan kelapa sawit, nanas, jeruk, kelapa hibrida dan tebu.
Pada tanggal 31 Desember 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atas 140.385.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp2.200 per saham.

Pada tahun 2006, Perusahaaan melaksanakan  kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli saham baru (Rasio PUT I : setiap pemegang 3 saham lama berhak atas 6 HMETD untuk membeli 6 saham baru, dimana pada setiap 6 Saham baru melekat 1 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma) dengan nilai nominal sebesar Rp 125 per saham yang akan ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp 125 per saham. Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan sebagai insentif bagi para pemegang saham tersebut sebanyak-banyaknya 538.462.400 waran yang mempunyai jangka waktu 5 tahun. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai Rp 125 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 15 Januari 2007 sampai dengan 13 Juli 2011.

Pada 22 September 2012 lalu, Tabloid Kontan menulis berita tentang batalnya rencana PT Tunas Baru Lampung Tbk menambah lahan kebun sawit gagal di tengah jalan. Emiten berkode saham TBLA ini memastikan tak mengakuisisi lahan sawit baru di 2012.
Menurut Kontan, PT Tunas Baru sebelumnya berniat mengakuisisi 10.000 ha lahan sawit baru pada 2012. Perseroan ingin menambah cadangan lahan atau landbank menjadi seluas 50.000 ha.

Tunas Baru selama ini mengincar lahan di Palembang dan sekitarnya. Alasannya, Tunas Baru ingin mengakuisisi lahan yang dekat dengan perkebunan miliknya. Alhasil, perseroan bisa lebih mengintegrasikan lahan baru dengan perkebunan lama.

Kendati demikian, kata Kontan, Tunas Baru tak menutup kemungkinan mengakuisisi lahan di luar Palembang. Syaratnya, kualifikasi dan harga lahan menarik. Keputusan membatalkan rencana akuisisi lahan membuat Tunas Baru kini fokus menyelesaikan penanaman lahan baru sawit. Hingga akhir tahun nanti, Tunas Baru ingin menanam baru sawit di lahan seluas 5.000 ha.

Proyek ini diperkirakan menelan investasi Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per ha. Artinya, total investasi penanaman baru kelapa sawit di tahun ini berkisar Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar.
Rencana penanaman baru akan mengubah profil area perkebunan sawit Tunas Baru. Per Desember 2011, luas lahan tertanam Tunas Baru sebanyak 55.853 ha. Artinya, luas area tertanam TBLA akan bertambah menjadi 59.853 hingga 60.853 ha di akhir 2012.

Tunas Baru harus terus menanam seiring bertambahnya tanaman sawit yang menghasilkan. Di Tahun ini, tanaman menghasilkan TBLA akan bertambah 3.000-4.000 ha dari posisi akhir 2011 yang tercatat 40.426 ha. Di 2012, TBLA mengincar laba bersih Rp 500 miliar, tumbuh 19% dari laba bersih 2011. 

Sejarah Pencatatan Saham
NO
JENIS PECATATAN
SAHAM
TANGGAL PENCATATAN
1
Saham Perdana @ Rp2.200,-
140.385.000
04-Feb-00
2
Pencatatan Saham Pendiri (Company Lsiting)
200.000.000
04-Feb-00
3
Total Obligasi Konversi (22-Agust-01 s/d 05-Feb-02)
172.778.000
4
Pemecahan Saham (Stoctk Split) 1 : 4
1.025.301.000
29-Okt-01
5
Dividen Saham (Stock Dividend) 20 : 1
76.923.200
20-Agust-03
6
Penawaran Terbatas (Right Issue I) 3 : 6 @ Rp125,-
2.508.818.846
26-Jul-06
7
Total Waran Seri I yang dikonversi
417.892.893
8
Penambahan Saham Tanpa HMETD
200.000.000
12-Jul-10
9
Penambahan Saham Tanpa HMETD
200.000.000
12-Des-11


 
© 2009 CONTOH TAMPILAN | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan