Pemkot Bandarlampung sepertinya harus lebih memacu kinerja satuan kerja (satker) yang berhubungan dengan pendapatan asli daerah (PAD).
Sebab hingga Senin (11/11), PAD Bandarlampung baru tercapai 68 persen atau sekitar Rp281 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp418 miliar.
Meski PAD baru terealisasi 68 persen, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Bandarlampung Yusran Effendi mengatakan, untuk total pendapatan seluruhnya saat ini sudah mencapai 82 persen dengan nilai Rp1,44 triliun dari yang ditargetkan pada 2013 sebesar Rp1,75 tiriliun.
’’Ya, total pendapatan ini yang nantinya dipergunakan untuk belanja daerah tahun depan. Kalau untuk capaian PAD-nya memang baru 68 persen. Tetapi, total pemasukan sudah 82 persen,” akunya.
Yusran berjanji pihaknya akan terus berusaha meningkatkan PAD maupun pendapatan daerah lainnya yang sah secara penuh hingga habisnya masa triwulan keempat mendatang.
Bahkan, lanjut dia, Dispenda saat ini mengumpulkan UPT (unit pelayan teknis) tiga hari sekali untuk bersama-sama berupaya agar dapat mencapai target PAD tersebut.
Pada kesempatan itu, Yusran juga memaparkan, untuk realisasi pendapatan di sektor PBB (pajak bumi dan bangunan) baru Rp42,9 miliar atau sekitar 51 persen dari yang ditargetkan Rp80 miliar.
’’Dan untuk PBB, kami pun masih melakukan penagihan bagi wajib pajak yang menunggak. Biasanya mendekati akhir tahun, semua sektor pendapatan mengalami kenaikan tinggi,” jelasnya.
Diketahui, Pemkot Bandarlampung menargetkan PAD sebesar Rp374,096 miliar lebih pada APBD 2013. Namun pada APBD perubahan 2013, PAD ditingkatkan dan dinaikkan menjadi Rp418,1 miliar lebih.
Kini, untuk pajak daerah, baru terealisasi Rp192,5 miliar atau 71 persen dari target sebesar Rp271 miliar. Dan untuk retribusi daerah baru mencapai Rp53 miliar atau sekitar 58 persen dari target sebesar Rp74 miliar.
Kemudian untuk pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sudah mencapai 100 persen lebih. Saat ini realisasinya mencapai Rp8,21 miliar dari target yang ditentukan sebesar Rp8,2 miliar. Pendapatan ini dihasilkan dari laba Bank Pasar dan Bank Lampung. Kemudian lain-lain PAD yang ditargetkan sebesar Rp56 miliar, baru tercapai Rp38 miliar atau sekitar 59 persen. (rdl)
0 komentar:
Posting Komentar