Foto ilustrasi acara tv lokal (Dok) |
GUNUNGSUGIH, teraslampung.com—Meskipun ada penolakan dari FPDIP, rencana pendirian televisi lokal di Lampung Tengah akan jalan terus. Untuk itu, sejumlah fraksi pendukung pendirian TV lokal kini terus melakukan lobi kepada FPDIP. Lobi dilakukan agar tidak terjadi voting dalam pengambilan keputusan.
Ketua Badan legislasi DPRD Lampung Tengah (Lamteng) Kaswan Sanusi menyayangkan adanya penolakan. Menurut Kasan seharusnya penolakan disampaikan sejak awal, bukan di saat perencanaan sudah hampir selesai.
“Kenapa baru sekarang, saat sudah hampir 90 persen? Sebelum sampai paripurna ini akan diperjelas dulu, lanjut atau tidak. Apalagi ide awal TV lokal dari anggota fraksi PDIP,” kata Kaswan, Jumat (8/11).
Menurut Kaswan adanya penolakan dari salah satu anggota fraksi PDIP di Banleg, Nurmasari, pada rapat akhir Oktober lalu juga dinilai sebagai keanehan. Sebab, kata Kaswan, sebelumnya tidak ada penolakan.
Anggota fraksi PDIP yang duduk di badan legislasi (Banleg) I Kade Asian Nafiri mengakui ide TV lokal tercetus darinya. Awalnya, kata Nafiri, dia menilai hanya sebagian kecil masyarakat yang mendengarkan radio. Sebaliknya sebagian besar masyarakat memiliki dan menonton televis.
Menurut Kaswan, yang muncul dalam pembahasan awal justru radio lokal. Namun, DPRD juga membahas usulan pendirian televisi lokal yang diajukan Pemkab Lampung Tengah.
“Kami mengadakan rapat terkait Raperda tentang rencana Pemda Lamteng untuk televisi lokal, dalam raperda saat ini akan selesai,” ujarnya.
Kaswan mengatakan untuk mendirikan stasiun televisi lokal setidaknya perlu dana sebesar Rp7 miliar. Dana sebesar itu sudah termasuk membangun gedung, membeli peralatan, dan gaji karyawan. (Fer/SM)
0 komentar:
Posting Komentar