JAKARTA, teraslampung.com—Memburuknya hubungan Indonesia—Australia pascaterkuaknya kasus penyadapan menyebabkan kerja sama di bidang bisnis kedua negara tersendat. Meskipun Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat ngotot melanjutkan ekspansi bisnis sapi di Australia, niat itu tampaknya akan ditunda.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), perusahaan negara yang akan berbisnis sapi di Australia, akhirnya memutuskan untuk mengundurkan pembicaraan mengenai akuisisi lahan peternakan sapi di Australia di tengah perseteruan diplomatik Indonesia dan Australia.
“Kami menunda proses pembelian perusahaan pengembangbiakkan sapi di Teritori Utara hingga situasi membaik,” kata Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro, Sabtu (23/11).
Ismed mengatakan RNI ditugasi pemerintah untuk mencari peluang mengembangbiakkan sapi di Australia demi mengamankan pasokan daging tanah air. Menurut Ismed, meningkatnya pendapatan sebagian besar penduduk Indonesia pada gilirannya turut mendongkrak konsumsi daging.
“RNI telah mengalokasikan Rp350 miliar guna membiayai potensi investasi di Australia,” ujar Ismed.
Ismed mengatakan saat ini Indonesia sedang menjajaji kemungkinan berinvestasi bisnis sapi di di Selandia Baru.
“Beberapa peternak sapi Selandia Baru akan datang ke Jakarta pekan depan untuk menemui kami,” kata Ismed.
Imbas Penyadapan, Investasi Sapi di Australia Kemungkinan Besar Batal
Diposting oleh
Unknown
di
07.10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar