Bahaya Saling Pinjam Kosmetik

Penggunaan kosmetik sulit dipisahkan dari dunia wanita. Maka tak heran jika tas kosmetik menjadi barang yang tak boleh ketinggalan saat bepergian. Tapi apa yang harus dilakukan saat kosmetik tertinggal? Bolehkah pinjam make-up teman?

Menurut dokter spesialis kulit dr Dewi Inong Irana, SpKK, saling pinjam kosmetik ternyata tidak disarankan. "Penularan penyakit seperti kuman dan bakteri dapat terjadi melalui kosmetik dan peralatan make up," jelas dokter yang praktek di RS Permata Cibubur ini.

Kuas, aplikator, dan lipstik dapat dengan mudah membawa bakteri dari satu orang ke orang lain. Busa atau sponge bedak padat yang basah dan tidak dicuci serta dikeringkan dengan baik, sudah tentu menjadi tempat yang nyaman bagi kuman untuk berkembang biak. Apalagi, lanjutnya, jenis kulit setiap orang juga berbeda-beda. Oleh karena itu, kosmetik orang lain juga belum tentu cocok, apalagi bagi wanita yang memiliki kulit sensitif.

"Kulit yang sensitif, kemudian terpapar kosmetik yang tidak cocok atau mengandung bahan kimia, inilah yang dapat memicu kanker," ungkap Dewi.

Namun perlu diingat, ini tak berarti bahwa saling pinjam kosmetik adalah penyebab kanker. Dewi mengungkapkan, kandungan bahan kimia di dalam kosmetik seperti mercuri dan karsinogenlah yang dapat menyebabkan kanker kulit. Kedua zat ini banyak terkandung pada produk perawatan kulit yang bersifat memutihkan.

"Jadi penyebab kanker itu karena kandungan di dalam kosmetik tersebut, bukan karena berbagi pakai," tegas Dewi.

Gejala-gejala kanker kulit juga khas. Misalnya, timbulnya bercak hitam atau tahi lalat yang disertai gatal dan nyeri, munculnya bercak-bercak yang semakin lama ukurannya semakin besar, atau hadirnya bercak yang menjadi luka dan tidak sembuh-sembuh. "Jika sudah ada gejala seperti itu, harus segera ke dokter spesialis kulit," pesan Dewi. (Nila Kurnia Sari)

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 CONTOH TAMPILAN | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan