Isbedy Stiawan ZS/teraslampung.com
Menurut ahli batu akik dan suiseki, Susan Melone, batu akik berbeda dengan suiseki. Suiseki, kata Susan, adalah jenis batu seni tanpa sentuhan tangan manusia. Susieki tampil dengan wujud benda tertentu.
Ada dua asumsi terbentuknya suiseki, kata dia, yaitu para seniman batu menganggap terbentuknya suseki karena murni proses alamiah. Sedangkan sebagian ahli arkeologi menganggap suseki berhubungan dengan artefak yang berkaitan dengan sentuhan tangan manusia di masa lampau.
“Sehingga para seniman batu menganggap suseki adalah puncak tertinggi dari seni dan mitos batu akik.”
Pada akhirnya, kata pengoleksi ribuan lebih akik dan suseki yang terimpan di lemari dan kotak khusus ini, tidak ada yang mengalahkan keindahan sentuhan Sang Maha Kuasa melalui alam semestanya. Begitulah filosofi para seniman batu.
“Sedangkan kaum spiritual mistis menganggap suseki adalah mustika yang mengandung tuah dengan cerita tertentu yang mengaitnya.
Suiseki sepatu batu: mirip kisah sepatu kaca dalam cerita Cnderlela. (teraslampung.com/isbedy) |
Suiseki mirip Bunda Maria menggendong Isa AS. Ini diyakini stempel Nabi Isa, dan dalam ilmu arkeologi stempel ibu gendong anak adalah stempel tertinggi pendeta. (teraslampung.com/isbedy) |
Suiseki mustika kelapa: memiliki mitos tertentu meski masih menjadi perdebatan kaum ilmuwan, karena proses pembetukan fosilnya yang amat singkat atau tak memerlukan waktu ribuan atau jutaan tahun.(teraslampung.com/isbedy)
0 komentar:
Posting Komentar