Alzier Dianis Thabranie |
Cagub yang berpasangan dengan Lukman Hakim menuturkan, yang dimaksud pesisir adalah Lampung Selatan, Pesawaran, sebagian Pringsewu, Lampung Tengah, dan Lampung Timur.
“Satu lagi adalah Kota Metro,” katanya.
Klaim ini diyakini pasangan cagub nomor urut 4 yang akan mendongkrak perolehan suara pada Pilgub, 9 April 2014. Selain itu, katanya lagi, ia berharap dari Tanggamus dan Pesisir Barat.
Alzier meyakini bahwa pemilih sekarang sudah cerdas, sehingga bisa memilih untuk pemimpin Lampung lima tahun ke depan. “Sekali melakukan kesalahan, selama lima tahun akan menjadi korban,” tuturnya.
Itu sebabnya, tim pemenangan Alzier-Lukman (disingkat AMAN, Red) terus berjuang untuk memenangkan pilgub kali ini. “Kader partai sudah teruji solidnya, kini mesti dibuktikan kembali.”
Sampai Jumat (28/3) malam, tim pemenangan AMAN terus mendeteksi kemungkinan bagian wilayah yang masih gamang ataupun daerah yang tadinya dianggap sudah mendukung pasangan yang diusung Partai Golkar ini, namun masukan dari simpatisan ternyata dukungan ke lain cagub.
“Kami terus memantau dan menerima masukan dari relawan dan simpatisan, daerah-daerah yang dianggap masih lemah dukungannya kepada AMAN,” kata salah seorang tim pemenangan Alzier-Lukman.
Dorong Reformasi Birokrasi
Alzier Dianis Thabranie berjanji jika ia mendapat amanah memimpin Lampung, tugas pertamanya adalah mendorong reformasi birokrasi. Hal ini guna mewujudkan pelayanan public yang lebih efektif, sistematis, dan bersabahat dengan masyarakat.
Reformasi birokrasi, katanya, termasuk program yang harus diprioritaskan. “Jika birokrasi direformasi lebih sistemastis, dampaknya tentu akan langsung dirasakan dan daerah pun berkembang lebih cepat.”
Birokrasi yang reformis, imbuh dia, harus mampu meminimalkan terjadinya praktik korupsi. “Program ini harus diprioritaskan,” katanya pendek.
Ketika disinggung soal politik uang, Alzier kembali menegaskan, masyarakat kita sudah cerdas. Mereka tahu memilih pemimpin Lampung untuk lima tahun ke muka. “Masyarakat yang cerdas tak akan goyah, biarpun diiming-imingi uang. Apalagi hanya sembako ataupun gula (putih, Red),” ujarnya.
Selain itu, masyarakat akan memilih pemimpin yang independent. Artinya, lanjut Alzier, pemimpin yang tegas dan memiliki karakter (khas). “Janganlah provinsi ini dipimpin oleh orang yang lembek, tidak berkarkter, sehingga tidak disetir orang lain.”
Sementara, salah satu mantan pejabat di Pemerintah Provinsi Lampung menyebutkan, bahwa Lampung harus dipimpin oleh seorang yang benar-benar pemimpin. Untuk itu, pemimpin yang diharapkan bagi daerah ini mestilah tegas dan memiliki karakter (khas).
Dia menyebut, karakter budaya masyarakat Lampung adalah keras. Karena itu, lanjut mantan pejabat Pemprov Lampung yang enggan disebut namanya ini, “Saya kira figur yang patut saat ini, ada pada Alzier dan Herman.”
Menurut dia, kedua figur calon gubernur ini sulit dibanding-banding, karena keduanya juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Soal penilaian untuk karakter pemimpin Lampung kelak, Alzier hanya tersenyum lalu berujar: “Terima kasih penilaiannya.”
0 komentar:
Posting Komentar