Mukhlis Basri |
Pasir Sakti, teraslampung.com —Cawagub Lampung dari PDI Perjuanga Mukhlis Basri, ditanyai amplop oleh seorang warga, saat berkunjung ke Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur, Minggu (30/3).
"Mana amplopnya Pak? " tanya seorang warga Pasir Sakti.
Mukhlis sempat tergeregap, lalu tersenyum dan memberikan penjelasan kepada warga tersebut. Mukhlis mengatakana bahwa membagi-bagi uang dalam pemilihan kepala daerah melanggar undang-undang.
"Saya tidak akan bagi-bagi uang, Saya hanya akan membagi doa saja,” ujar cawagub yang diusung PDIP, PKB, dan PPP itu.
Menurut Mukhlis memilih pemimpin seharusnya tidak sama dengan jual-beli di pasar. Kalau prinsipnya seperti orang jual beli, kata Mukhlis, nanti masyarakat akan merugi karena calon pemimpin memberi sedikit sekali, lalu meraih untung banyak selama lima tahun.
“Apakah bapak-bapak dan ibu-ibu mau seperti itu?” tanya Mukhlis.
Mukhlis mengajak warga memilih pemimpin dan wakil rakyat dengan cerdas dan rasional. “Kalau tidak rasional, lagi-lagi yang akan merugi rakyat sendiri,” kata cawagub yang berpasangan dengan cagub Berlian Tihang itu.
Pada kesempatan itu, Mukhlis mengajak masyarakat Pasir Sakti memanfaatkan hak suaranya pada hari pencoblosan, 9 April mendatang dan memilih pasangan nomor urut 1, yakni Berlian-Tihang-Mukhlis Basri.
“Suara kalian jangan sampai digadaikan hanya dengan duit dan sembako,” ujar Mukhlis.
Ketua DPC PDIP Lampung Barat itu mengatakan, bersama cagub Berlian Tihang bertekad untuk menyejahterakan rakyat. “Sampai saat ini kesejahteraan rakyat belum terwujud. Kami akan berjuang untuk itu (kesejahteraan), Bukan janji kosong mengingat prinsip dia adalah tidak bohong, "kata dia.
Menurut Mukhlis, dia sudah membuktikan buktikan itu semua di kabupaten Lampung Barat sehingga saya terpilih kembali menjadi bupati di kabupaten Lampung Barat untuk periode kedua dengan raihan suara 90, 30 persen.
“Selain program perbaikan jalan, Mukkhlis juga menyampaikan bahwa dia juga mempunyai program pendidikan dan kesehatan. Gratis bagi semua masyarakat Lampung,” kata Mukhlis. (Mas Alina/R-A1)
0 komentar:
Posting Komentar