Asep Sunandar Sunarya: tokoh wayangnya dialog dengan Presiden SBY. (dok Presiden RI) |
Z. Mutaqin/teraslampung.com
Bandung, teraslampung.com—Maestro dalang wayang golek Sunda, Asep Sunandar Sunarya, meninggal dunia di RS Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (31/3). Menurut pihak keluarga, dalang fenomenal itu tutup usia pada pukul 14.20 WIB karena serangan jantung.
Jajang Rukmana, asisten Asep Sunarya, mengatakan dalang yang terkenal kreatif dan atraktif dengan aneka pembaruan itu merasakan nyeri dada saat berada di rumahnya. Ia pun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Beliau meninggal di rumah sakit, dan menurut dokter akibat serangan jantung. Abah Asep memang memiliki riwayat penyakit jantung,” kata Jajang, Senin (31/3).
Menurut Jajang, keluarga Asep Sunarya sebenarnya berencana akan membawa dalang kondang itu berobat ke Singapura pada 13 April 2014. “Namun, Allah SWT berkehendak lain. Kami mohon doanya,” kata Jajang.
Asep Sunandar Sunarya selama ini terkenal sebagai maestro dalang wayang golek Sunda. Ketika mendalang dia sangat atraktif. Melalui tokoh-tokoh wayangnya, Asep Sunarya mampu berkomunikasi dengan baik dengan para penonton.
Asep Sunandar Sunarya adalah dalang wayang golek yang memberikan tafsir baru terhadap pakem wayang golek. Misalnya ia memasukkan unsur permainan lain atau properti di luar unsur wayang di dalam pementasannya. Antara lain dengan membuat tokoh muntah mi atau memasukkan mainan helikopter yang bisa dinaiki oleh tokoh wayangnya.
Soal kelihaian dalang Asep Sunandar Sunarya memasukkan unsur properti lain berupa mi—sehingga tokoh wayang bisa seolah-olah muntah mi—pernah menyebab ‘kecemburuan’ di kalangan pecinta wayang kulit purwa di daeah Jawa Tengah, Yogya, dan Jawa Timur.
Permainan dalang Asep Sunandar Sunarya tidak bisa dinikmati oleh masyarakat di daerah Sunda. Masyarakat Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lain pun senang menyaksikan Asep Sunarya mendalang.
Kelas maestro yang ada pada diri dalang Asep Sunandar Sunarya memberinya kesempatan untuk ‘beradu’ keterampilan dengan maestro dalang wayang kulit dari Solo, Ki Manteb Sudarsono. Pada suatu kesempatan keduanya pun mendalang bersama dengan wayangnya masing-masing. Hasilnya memang sebuah tontonan yang memukau.
Asep Sunandar Sunarya lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 3 September 1955. Rencananya jenazahnya akan dimakamkan di permakaman keluarga di Jelekong Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (1/4).
Bandung, teraslampung.com—Maestro dalang wayang golek Sunda, Asep Sunandar Sunarya, meninggal dunia di RS Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (31/3). Menurut pihak keluarga, dalang fenomenal itu tutup usia pada pukul 14.20 WIB karena serangan jantung.
Jajang Rukmana, asisten Asep Sunarya, mengatakan dalang yang terkenal kreatif dan atraktif dengan aneka pembaruan itu merasakan nyeri dada saat berada di rumahnya. Ia pun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Beliau meninggal di rumah sakit, dan menurut dokter akibat serangan jantung. Abah Asep memang memiliki riwayat penyakit jantung,” kata Jajang, Senin (31/3).
Menurut Jajang, keluarga Asep Sunarya sebenarnya berencana akan membawa dalang kondang itu berobat ke Singapura pada 13 April 2014. “Namun, Allah SWT berkehendak lain. Kami mohon doanya,” kata Jajang.
Asep Sunandar Sunarya selama ini terkenal sebagai maestro dalang wayang golek Sunda. Ketika mendalang dia sangat atraktif. Melalui tokoh-tokoh wayangnya, Asep Sunarya mampu berkomunikasi dengan baik dengan para penonton.
Asep Sunandar Sunarya adalah dalang wayang golek yang memberikan tafsir baru terhadap pakem wayang golek. Misalnya ia memasukkan unsur permainan lain atau properti di luar unsur wayang di dalam pementasannya. Antara lain dengan membuat tokoh muntah mi atau memasukkan mainan helikopter yang bisa dinaiki oleh tokoh wayangnya.
Soal kelihaian dalang Asep Sunandar Sunarya memasukkan unsur properti lain berupa mi—sehingga tokoh wayang bisa seolah-olah muntah mi—pernah menyebab ‘kecemburuan’ di kalangan pecinta wayang kulit purwa di daeah Jawa Tengah, Yogya, dan Jawa Timur.
Permainan dalang Asep Sunandar Sunarya tidak bisa dinikmati oleh masyarakat di daerah Sunda. Masyarakat Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lain pun senang menyaksikan Asep Sunarya mendalang.
Kelas maestro yang ada pada diri dalang Asep Sunandar Sunarya memberinya kesempatan untuk ‘beradu’ keterampilan dengan maestro dalang wayang kulit dari Solo, Ki Manteb Sudarsono. Pada suatu kesempatan keduanya pun mendalang bersama dengan wayangnya masing-masing. Hasilnya memang sebuah tontonan yang memukau.
Asep Sunandar Sunarya lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 3 September 1955. Rencananya jenazahnya akan dimakamkan di permakaman keluarga di Jelekong Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (1/4).
0 komentar:
Posting Komentar