Selayang Pandang Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak: H. Pangeran Suhaimi sebagai Sai Batin Raja Adat


Novan Saliwa*

Pangeran Suhaimi (dok Novan Saliwa)
H. Pangeran Suhaimi  adalah profil seorang pemimpin yang semasa hidupnya sebagai Sai Batin Raja Adat dan pejuang kemerdekaan dengan tanda jasa bintang gerilya serta satya lencana perang kemerdekaan 1 dan 2. Beliau adalah pensiunan Bupati di Kantor Gubernur Lampung. Istri Pangeran Suhaimi adalah Hj. Ratu Lela Amrin gelar Ratu Mas Ria Intan Ghalangan Dalom Ratu Paksi Buay Pernong yang merupakan sosok wanita yang lembut dan sholehah, mendampingi perjuangan Pangeran Suhaimi dengan setia.  Alhmarhum disemayamkan di Makam Pahlawan Tanjung Karang Bandar Lampung pada tanggan 6 Februari 1986 dengan meninggalkan 7 orang putra putri.

Pangeran Suhaimi gelar Sultan Lela Muda Raja Selalau Sangon Guru Dengian Paksi, selain sebagai Sultan Kepaksian Pernong juga Wedana yang kemudian menjadi Pejabat Tinggi Bupati Kantor Gubernur di Tanjung Karang. Sebelum memangku jabatan itu, Pangeran Suhaimi juga pernah terlibat dalam pertempuran melawan penjajah dalam dinas militer.

Tercatat dalam sejarah beliau pernah menjadi  Bupati Perang Lampung Tengah, Wedana Perang Pimpinan perlawanan Rakyat Bukit Kemuning Front Utara dan pada masa revolusi membentuk API (Angkatan Pemuda Indonesia ) dan masuk TNI sebagai wedana perang di Lampung Utara, beliau juga sebagai Bupati Perang di daerah Lampung Tengah serta bergerilya di Lampung Selatan. Di tengah segala perjuangan dan pengabdiannya, namun Pangeran Suhaimi tidak pernah meninggalkan fungsi dan kewajibannya sebagai pemuka masyarakat adat, pemimpin (Sultan) Kepaksian Pernong dan pemangku adat Sai Batin.

Pangeran Suhaimi merupakan silsilah ke XXI sebagai saibatin atau sultan turunan lurus tak terputus dari garis Ratu yang memimpin masyarakat adat Kepaksian Pernong yang merupakan salah satu dari empat Paksi dalam Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak. Beliau meneruskan amanah dari nenek moyangnya Pendiri Kepaksian Pernong yaitu Umpu Pernong bersama tiga saudaranya yang lain yakni Umpu Belunguh, Umpu Nyerupa dan Umpu Bejalan Diway. 

Baik sebagai sultan maupun sebagai pejabat pemerintah, kepiawian Pangeran Suhaimi tak perlu diragukan lagi. Setiap masalah bisa diselesaikannya dengan baik. Dalam menyelesaikan masalah, Pangeran Suhaimi menggunakan kewibawaannya. “Biasanya, Pangeran Suhaimi memanggil para pihak, mendengar permasalahan. Kalau sudah jelas, Pangeran Suhaimi akan bilang ini begini, kamu begini ... yang lain begini ... begini dan selesai. Pangeran Suhaimi sangat cepat dan tangkas ambil kesimpulan dan putusan melalui kata-kata yang tepat dan mengena. Sudah itu, problem selesai ....,” urai Pangeran Edward yang merupakan cucu Pangeran Suhaimi.

Selain kepiawaian dalam memecahkan persoalan, pengetahuan Pangeran Suahaimi dikenal cukup luas. Pangeran Suhaimi menguasai bahasa Arab, bahasa agama. Apabila sedang bicara agama, bahasa Arab yang dituturkan atau disebut kawan bicaranya, oleh Pangeran Suhaimi langsung diterjemahkan. Bahkan, kalau kawan bicaranya mengajak omong dengan bahasa Arab pun, Pangeran Suhaimi langsung fasih bercakap dalam bahasa itu. Mungkin kemampuannya ini terasah dalam pergaulan dekatnya dengan orang-orang Al Irsyad.

Selain bahasa Arab, Pangeran Suhaimi juga menguasai bahasa Belanda.“Terus terang, figur Pangeran Suhaimi sangat saya kagumi. Saya tidak tahu, bagaimana bisa, Pangeran Suhaimi apa-apa tahu. Dari masalah agama, adat, sampai sejarah nenek moyang hingga sejarah pergerakan kebangsaan. Kalau sedang bicara, wibawa dan pengaruhnya luar biasa. Bukan karena apa-apa, tetapi karena yang diomongkan selalu pas, tepat sasaran. Bahasanya sangat efisien, langsung mengena. Bahkan gaya dan ekspresi Pangeran Suhaimi waktu berhadap-hadapan bicara dengan orang-orang, begitu membekas dalam ingatan saya,” katanya sambil menambahkan, postur dan wajah Pangeran Suhaimi mirip keturunan orang Cina. “Pangeran Suhaimi itu tahu apa yang dikatakannya sekaligus mampu bagaimana mengatakannya,” sambung Pangeran Edward menyimpulkan sosok Pangeran Suhaimi.

Saat ini Pangeran Suhaimi telah meninggalkan jejak dan nama baiknya, namun perjuangan dan pengabdiannya tak pernah  berhenti. Tempaan pendidikan yang  beliau berikan semasa hidup kepada anak anaknya juga sebagai lantaran kesuksesan seluruh anak keturunannya serta sekaligus doa dan munajat beliau kehadirat Alloh SWT agar kelak anak keturunannya mampu  berbakti dan mengabdi pada ibu pertiwi. Saat ini keturunan beliau selaku abdi Negara di antaranya adalah Pangeran ( Brigjend. Pol.) Edward Syah Pernong SH. MH., Brigjen. Pol. Ike Edwin SH, MH., Kombes. Pol. Ulung Sampurna Jaya, Letkol. CHK Zulkifli SH., Letkol. Topri Tohir Balaw SE, S.Sos.

Di bidang kesehatan diantaranya dr. Chairul Muluk, dr. Emilia SPPk, MKes., di bidang jurnalistik Hj. Syamsiar Sifarolla BA, sedangkan di bidang keilmuan di antaranya DR. Erlina Rufaidah M.Si dan DR. Muhammad Harya Ramdhoni Julizaryah. Seluruh anak keturunan beliau adalah penerus perjuangan untuk mengabdi pada masyarakat dan negara serta tak lupa pada Bumi Sekala Brak tanoh Asal Usul Lampung.  

Catatan : Jika terdapat kekurangan dalam tulisan ini dapat disempurnakan dalam laman komentar dibawah tulisan ini, Tabik...

* Putra asli Lampung. Pegiat seni-budaya Lampung. Tinggal di Yogyakarta. Penulis mempersilakan pembaca untuk mengenal lebih jauh tentang Kerajaan Skala Brak di blog pribadinya aliwanovanadiputra.blogspot.com


0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 CONTOH TAMPILAN | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan