Banjir-Longsor di Jayapura: 5 Tewas, 3 Korban Hilang

Banjir di Jayapura, Minggu,23/2. (Dok tabloidjubi.com)
Jayapura, teraslampung.com--Lima orang meninggal dunia, empat orang luka-luka, dan tiga orang lainnya masih dalam pencarian, akibat bencana tanah longsor di Kota Jayapura, Minggu dini hari (23/2). Lima orang meninggal dunia akibat tanah longsor di beberapa titik kelurahan Bhayangkara dan Keluarahan Trikora, Distrik Jayapura Utara, masing-masing Kristin Yewen (17), Elias Sohilait (28) security Bank Papua, Christina Umpenawany (38), Dessy nauw (24), Melky Nagapa (25).

“Tiga orang lainnya belum ditemukan. Mereka adalah Nela Kobepa, Alexandro Kobepa, Ronaldo Kobepa. Tim evakuasi hingga kini masih melakukan pencarian,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Polisi Sulistyo Pudjo Hartono, Minggu (23/2).

Sedangkan korban luka-luka saat ini masih dalam perawatan di RSUD Dok II Jayapura berjumlah Empat orang masing-masing Deky bonay (22), Ferdiana Kobepa (22), Bastian kobepa (17), Fery Gobay (22).

Tabloidjubi.com mencatat, pada pertengahan Maret tahun lalu juga terjadi musibah tanah longsor di kawasn APO Gunung, Kelurahan  Bhayangkara, Distrik Jayapura Utara yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Pada akhir Desember 2013 bencana longsor kembali terjadi, yaitu di kawasan Kelurahan Hamadi Angkatan Laut, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura. Dua warga meninggal dalam musibah tersebut.

Selain longsor, pada saat yang sama juga terjadi banjir besar di Kota Jayapura. Media lokal tabloidjubi.com pada Sabtu malam (22/2) melaporkan, banjir terjadi akibat hujan deras selama sekitar tiga jam sehingga sungai meluap. Luapan sungai yang membawa sampah dan lumpur menyebabkan Jalan Sam Ratulangi Jayapura tidak bisa dilalui kendaraan.

Ratusan kendaraan roda dua dan roda empat terjebak kurang lebih delapan jam di tengah-tengah ruas jalan utama.Volume air semakin tinggi ini juga mengakibatkan perkantoran yang ada di sepanjang Jalan Samratulangi, seperti Mapolda Papua, Dinas Perhubungan Papua, serta puluhan rumah warga di Kompleks APO terendam banjir. Selain perkantoran dan rumah warga, tiga mobil terseret banjir di Jalan Sam Ratulangi, yakni bus Bappeda, angkot, dan mobil Basarnas. Beruntung ketiga mobil tersebut berhasil ditarik.

Warga setempat menilau banjir dan longsor yang melanda Kota Jayapura termasuk ironis. Sebab, pada 2013 lalu kota itu termasuk penerima Anugerah Adipura sebagai kota yang bagus dalam mengelola lingkungan.

“Sudah dua kali terjadi di Kota Jayapura, tetapi yang kedua ini lebih parah karena terjadi di tengah kota. Selain di depan Polda, Kantor Gubernur, dan Kantor BPS. Tadi saya lewat di situ lumpur tinggi,” kata Eric Mandenas, warga Jayapura, Minggu (23/2).

Sumber: www.tabloidjudjubi.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 CONTOH TAMPILAN | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan