Siti Qodratin Aulia/Teraslampung.com
Bandung--Provinsi Jawa Barat mendeklarasikan diri sebagai provinsi pendidikan inklusif, Senin (23/12/2013).
Deklarasi ditandai dengan pembacaan naskah deklarasi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar, dan penandatanganan prasasti oleh Dedi Mizwar, Direktur PKLK Dikdas Kemdikbud Mudjito, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Wahyudin Zarkasyi, di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat.
Wagub Dedi Mizwar mengatakanpendidikan inklusi menjadi tonggak lahirnya paradigma pendidikan yang menghargai perbedaan. Sekolah, kata dia, harus lebih terbuka, ramah anak, dan tidak diskriminatif.
"Sekolah inklusif adalah sistem pendidikan terbuka yg mengakomodasi semua kebutuhan sesuai kondisi masing-masing anak," katanya.
Direktur PKLK Dikdas Mudjito mengatakan, Provinsi Jabar adalah salah satu penerima anugerah Inclusive award dari pemerintah pusat dan Kerajaan Norwegia. Selain itu, Provinsi ini juga tercatat sebagai satu dari lima provinsi inklusif.
"Jabar adalah salah satu penerima penghargaan inklusive award bersama jatim dan DKI Jakarta," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Wahyudin Zarkasyi mengatakan, sebelum deklarasi program ini dilaksanakan, Pemprov Jabar telah melakukan seleksi SD dan SMP yang akan dijadikan model pendidikan inklusif.
Selain deklarasi sebagai provinsi inklusi, kesempatan ini juga momen peluncuran Pergub Jabar no 72 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Deklarasi Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi Inklusif dihadiri oleh tiga ribu orang. Diantaranya dari PGRI, Pemda Jabar, Pemkot dan Pembkab se Jabar, Asosiasi PAUD, kepala sekolah dan pengurus SLB, serta kelompok kerja pendidikan inklusif
0 komentar:
Posting Komentar